Mohon tunggu...
Arya Ningtyas
Arya Ningtyas Mohon Tunggu... -

Perempuan biasa ikhtiar dalam kebaikan-Nya belajar lewat tulisan...

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

10 Tips Mengusir Rasa Jenuh dan Lebih Produktif Bekerja

23 Desember 2013   11:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:35 2858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1387794589226602023

[caption id="attachment_310698" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]

Bekerja adalah aktifitas fisik maupun pikiran dalam merelease, mendesain, maupun menyelesaikan sesuatu . Ketika pekerjaan itu selesaisesuai dengan target atau time limit yang di tentukan, maka ada rasa bahagia dan kepuasan dalam diri kita.Namun adakalanya diantara kita pernah terjebak pada pola kerja yang sangat membosankan, jenuh dan merasa tidak bahagia dengan pekerjaan kita saatini. Hal seperti itu sering terjadi, wajar dan manusiawi rasanya, karena perasaan atau mood memang seringkali kondisional.

.................

Biasanya kejenuhan itu terjadi pada mereka yang masa kerja nyasudah dalam kurun waktu yang cukup lama, dalam divisi yang itu-itu saja, ritme dan pressure pekerjaanyang cukup tinggi.Ketika kebosanan dan kejenuhan itu menghampiri, kita jangan terjebak dan menikmati rasa jenuh itu. Ada baiknya mencari solusi dengan diskusi atau sharing kepada sahabat dekat, atau sahabat se kantor yang memang bisa menjadi pendengar yang baik, atau boleh juga mencari solusi dan berpikir “saya harus keluar dari jenuh ini”, lalu mencari solusi dengan mencari tips-tips atau kiat untuk menyikapinya.

.....................

Kejenuhan memang harus disikapi, berdasarkan pengalaman dan cerita dari beberapa sahabat, bahwa ada beberapa kiat atau tips untuk menyikapi, memperbaiki pola pikir, rutinitas dan gaya kerja, diataranya adalah :

................

1. Buatlah perencanaan

Mulailah untuk membiasakan diri meluangkan waktu ekstra 15 menit saja setiap hari untuk menyusun perencanaan. Tulis atau buatlah checklist 1 sampai 3 hal yang terpenting atau yang menjadi skala prioritas yang harus di kerjakan dan di selesaikan hari ini, yang menunjang pencapaian target pekerjaan. Buatlah target goal pekerjaan, baik yang sifatnya jangka pendek maupun jangka panjang.

...........................

2. Buat power question

Apa sih Power Question itu…? Saya mengartikan Power Question itu adalah arti penting sebuah pertanyaan. Tidaklah terlalu sulit untuk membuat power question itu sendiri, cukup tulis di sebuah post it atau selembar notes kecil. Contoh kecil power question itu misalnya “apakah hari ini telah bisa menggunakan secara maksimal”?. Tulisan pertanyaan ini mungkin kelihatannya sepele, tetapi pertanyaan ini akan mampu bertindak produktif san membawa kita keluar dari yang namanya “malas-malasan”.

..........................

3. Tinggalkan sifat perfeksionis

Menjadi orang perfek atau sempurna pastinya adalah keinginan setiap orang. Seorang yang perfeksionis akan selalu berpikir untuk melakukan sesuatu dengan sempurna, tanpa kesalahan apapun. Ia yakin bahwa kesempurnaan itu akan selalu berbuah kesuksesan, baik itu dalam pekerjaan, maupun hubungan dengan orang lain. Di satu sisi, sifat ini diperlukan agar kita bisa memberikan hasil terbaik. Seorang perfeksionis tidak akan pernah puas dengan apa yang dilakukan hari ini. Selalu saja ada kesalahan, ada problem dan ada hal yang tidak beres dengan tugas hari ini. Padahal kita tidak bisa bertindak seperti Tuhan yang bisa menyelesaikan segala sesuatu dengan sempurna. Untuk memberikan hasil yang sempurna membutuhkan waktu lama sehingga perlu melewati tenggang waktu atau bahkan membuat orang lain merana karena kita akan menuntut mereka memiliki standar kerja yang sama. Yang bahaya, ketika keinginan untuk kesempurnaan itu semakin tinggi dan tidak bisa dikendalikan sehingga berubah menjadi obsesi. Terimalah kekurangan yang terjadi, yang penting hal-hal utama bisa terselesaikan.

..........................

4. Jangan langsung cek email

Membaca/menge-cek email adalah bagian dari rutinitas pekerjaan, karena email adalah salah satu media komunikasi yang penting dalam dunia kerja. Melalui email kita bisa berkomunikasi dan mengirim data dalam waktu yang singkat. Namun demikian kita tak perlu/tak harus mengecek email dari menit ke menit, kecuali memang tugas kita mengharuskan untuk mengecek email dari menit ke menit.Letakkan urusan email setelah tugas paling penting bisa diselesaikan. Tanpa kita sadari ada beberapa diantara kita yang terjebak dengan email, waktu mereka habis berlama-lama di depan komputer dan melakukan hal-hal yang bukan prioritas utama.

....................................

5. Ambil waktu untuk break

Berjam-jam berkonsentrasi di depan komputer, fokus dengan segala analisa tentu sangatlah membosankan,pikiran dan mata juga butuh refresh. Sesekali ada baiknya kita break sejenak 10 – 15 menit setiap 1 sampai 2 jam. Hal itu akan memulihkan konsentrasi dan fisik kita pun akan kembali.

................................

6. Delegasikan perkerjaan dan hapus

Saatnya kita memilah, mana pekerjaan yang penting yang menjadi prioritas utama dan mana yang tidak. Pekerjaan yang bukan menjadi prioritas hendaknya di delegasikan kepada staf (bila ada) focus pada pekerjaan yang lebih penting, dan bila perlu hapus segala macam kegiatan yang tidak menunjang target kerja kita, misalnya bergosip ria, menjawab telepon tawaran atau kartu kredit dan lain sebagainya.

.......................

7. Membangun diri untuk selalu bahagia, antusias, berpikir positif dan bersyukur

Bekerja itu harus professional, menjadi sosok yang professional yang produktif dan kompetitif bukan berarti kita harus serius terus setiap saat. Bangun dalam diri kita dan putuskan untuk selalu happy all the time dan berlatih untuk berespon positif menghadai segala hal walaupun sedang pusing tujuh keliling. Ada baiknya hindari percakapan negatif yang akan meruntukan semangat diri kita. Bangun dalam diri kita untuk senantiasa bersyukur agar kita bisa berpikir positif.

..........................

8. Memahami rekan kerja

Dalam dunia kerja tentu saja kita mempunyai beberapa rekan kerja, baik dalam satu divisi maupun dengan divisi lain. Tak bisa di pungkiri bahwa kita dituntut untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi serta bekerja sama atau sering disebut “team work”. Rekan kerja pun tentu saja beragam karakter dan latar belakang. Ada rekan kerja yang doyan bicara, ada yang pendiam, ada yang keras karakternya dan juga yang lemah lembut. Hal ini tentu saja harus kita sikapi semuanya. Orang yang berpikiran negatif biasanya sedang menghadapi masalah atau memiliki latar belakang yang kurang menyenangkan. Belajarlah memahami mereka, ketika menjumpai orang yang menyebalkan, ada dua pilihan bagi kita, yaitu menjadi emosi dan tertular negatif atau bangun dalam pikiran kita “dia sedang mengalami masalah berat” lalu coba untuk memotivasi nya. Inti nya adalah kita mau terbawa pada sifat negatif dia atau kita mau menebar aura positif kepada dia. Kita yang memilih.

...........................

9. Go Slow

Dalam dunia kerja pastinya kita di hadapkan pada berbagai masalah. Go slow disini bukan berarti bersantai-santai ria dan cuek terhadap permasalahan. Masalah memang harus dihadapi, namun jangan terburu nafsu. Selesaikan masalah itu satu per satu, seperti mengurai benang kusut, lakukan setahap demi setahap lalu cari rekan yang berpikiran positif untuk bisa diajak sharing atas permasalahan yang ada. Santai tapi serius dan yakin, kira-kira seperti itu.

.............................

10. Jangan mencoba menggeser gunung

Dalam dunia kerja sering kali kita dihadapkan pada ritme pekerjaan yang tinggi, deadline yang ketat, atasan yang menyebalkan, pelanggan yang kasar, rekan kerja yang egois, lemahnya team work, akses internet yang lelet dan masih banyak lagi. Hal itu bisa saja terjadi dan menyapa kita dalam dunia kerja, lalu apakah kita akan terbawa situasi yang seperti itu? Kita lalu marah-marah dan saling menyalahkan?. Hal seperti itu harus dihadapi, tidak mudah memang, tapi itu tak bisa dihindari. Dalam kondisi seperti ini, kita tak mungkin menggeser gunung yang kokoh, simple nya cari jalan keluar yang lain dengan berputar misalnya. Karena tujuan harus tetap tercapai, jangan merengek dan mengeluh di kaki gunung, karena itu akan memuang waktu saja.

.....................

Tulisan ini hanya sekedar sharing dengan sahabat Kompasiana, jika ada yang kurang dengan senang hati ditambahkan sebagai referensi. Salam Kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun