Mohon tunggu...
Arya Ningtyas
Arya Ningtyas Mohon Tunggu... -

Perempuan biasa ikhtiar dalam kebaikan-Nya belajar lewat tulisan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menggali Intuisi

30 Maret 2011   01:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:18 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

..............................

Intuisi berasal dari bahasa latin intuire - intuitus (memandang dan melihat) Ini berarti memandang atau melihat ke dalam. Pengetahuan intuitif adalah pemahaman atau penangkapan (aprehensi) secara langsung tentang sesuatu. Intuisi sendiri sering dipahami sebagai insight yang ada secara alamiah. Setiap orang memiliki "alarm" yang lebih canggih dari teknologi terkini. Ia berada dalam diri kita, namun kita hampir tidak pernah menengoknya.

......... Dimasa kanak-kanak anak masih bisa bebas bicara, menyanyi, bertanya, tertawa dan beraktifitas tanpa malu di ejek atau takut gagal. Anak yang jatuh akan menangis tetapi kemudian bangkit untuk mencoba dan mencoba lagi sampai jalannya lancar. Ia akan tidur kalau capek dan akan menikmati kembali apa yan pernah dinikmatinya dan mencoba kecakapan baru. Yang menjadi pertanyaan, dapatkan keberanian anak- anak  ini dipertahankan. ......... Semakin berkembangnya emosi dan pemikiran serta nilai budaya yang dapat memberikan pertimbangan dalam menjaga hubungan baik dengan seksama tanpa disadari menyebabkan kemampuan spiritual itu tertinggal. Pemikiran, pertimbangan dan perasaan menjadi penentu dalam bertindak, berfikir dan bereaksi. Kemampuan baru ini diperoleh dari pendidikan formal yang diadopsi dari pola pemikiran barat yang lebih mengedepankan logika daripada intuisi

.........

Jika kita tau , sisi spiritual itu tak kalah penting, maka buatlah anak2 senang belajar. Menjadikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan dan membahagiakan. Saat duduk di bangku TK biarkan anak-anak bermain sepuasnya, mengenal dunia luar selain keluarga. Bukan Cuma diajarkan berhitung menulis dan membaca, tetapi biarkan anak-anak mencoba keberaniannya agar dia mampu mandiri. Bebaskan anak mencoba dan mencoba, mengembangkan imajinasi melalui cerita yang diberikan guru di sekolahnya, menggambar apa yang disukainya tanpa dibentuk oleh gurunya.

...

Ketika anak menginjak bangku sekolah dasar bangkitkan semangat dan rasa ingin taunya, latihlah anak untuk berani pengajukan pendapat. Anak jangan hanya diberi pengetahuan yang sifatnya mengembangkan otak kirinya saja, namun mengajarkan anak tentang kepedeulian terhadap lingkungan, kemampuan intuisi, rasa seni dan imajinasi dapat mengembangkan belahan otak kanan anak. Sekolah harus menjadikan anak-anak pandai, kreatif dan mandiri. Anak juga perlu dilatih untuk senang membaca, bercerita, menyanyi, menari dan mengenal alam sekitarnya. ......... Jika anak merasa senang, nyaman, dan bahagia disekolah, mereka akan lebih mudah menerima pelajaran, karena setiap anak mempunyai spirit yang merupakan sumber kehidupan, sumber pengetahuan dan sumber kemampuan. Jadi sebenarnya mereka tau segalanya, Cuma pengalaman yang belum dimiliki orang tua, sekolah, guru dan masyarakat berperan memberi motivasi dan fasilitas agar anak-anak mampu mengembangkan dan memunculkan keunikan dirinya. Maka kelak ketika anak-anak menginjak bangku kuliah tidak hanya ngobrol dan berbekal photo copy diktat.

~Ilustrasi gambar : Dari Google~

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun