Mohon tunggu...
Alex Pandang
Alex Pandang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer

Freelance Writer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Di Atas Batu-batu

26 April 2020   17:37 Diperbarui: 26 April 2020   18:38 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dokumentasi Pribadi)

Aku menyapamu sewaktu jejakmu adalah langkah yang bergemuruh. Aku mengikutimu sewaktu senyummu meniduri daun-daun hingga lusuh.

Sekali lagi tubuhmu menyelinap diantara ranting-ranting yang sebentar lagi jadi arang.
Kau bilang aku pulang kampung hanya untuk mengintip hutan yang kian bising mengering.

Tak jauh dari setapak lubuk yang hening. Aku berhasil menyentuh. Sebentar saja sebelum terlanjur kau merintih lalu terbang.

Bergemuruh,
Bergemuruh,
Menderu, menderu,
Semaumu. Sesukamu
Sebab kau tak tahu apa kelaminmu.
Tapi kau selalu beranak cucu. Disitu.
Aku mendengarmu. Di atas batu-batu.


Kupang, 25/4/20

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun