Mohon tunggu...
Alex Pandang
Alex Pandang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer

Freelance Writer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Dua Bait

28 Februari 2020   08:36 Diperbarui: 28 Februari 2020   09:36 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Untuk segala kepergian
Melingkar-lingkarlah suram dan kusuk
Engkau adalah biru yang menjelma jarak
Sebab tak seorang pun mampu meramal esok

Tertatih kita menyeret arah langkah
Hanya sebentar bermukim pada sunyi tubuh
Dan segala yang tertulis akan begitu saja rebah
Apakah ada warna lain dari kesedihan.

Tentu saja tidak, hanya wara wiri kehidupan
Jangan kau rapal mantra-mantra kosong
Sebab renung-renung teduh adalah teman
Bagi yang tersisih juga yang terbuang

Di benakmu ada belukar yang melingkar
Sejumlah peta yang belum kau simak
Hingga kau sadar kau hanya berpijak
Pada dua bait kecup di atas kening fajar.

Waingapu, Akhir Februari 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun