Mohon tunggu...
Galih Satria H
Galih Satria H Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Belajar menulis

ASN milineal yang sangat mendambakan proses kerja terbuka terhadap fleksibilitas,kreatifitas,dan inovasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Satria Patah Hati, Lagi? Prologue

24 Juni 2019   11:51 Diperbarui: 24 Juni 2019   11:55 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namaku Satria, seorang pemuda yang masih mencari dimana tulang rusuknya. Aku anak pertama dari 2 bersaudara. Aku memiliki adik cowok yang memiliki karakter 180 derajat berbeda denganku.

Adikku cowok ini tipe cowok flamboyan dimana setiap cewek yang dideketin selalu klepek-klepek. Dia juga mudah banget mencari cewek untuk dijadikan gebetannya.

Sementara aku? sebagian besar sahabatku menilai karakterku ini tipe cowok pemimpin (sorry bukannya aku GR loo...) karakterku yang tegas,disiplin dan terkesan galak inilah yang membuat temen-temenku menilaiku seperti itu sehingga aku sampai detik ini belum memiliki tambatan hati. 

Yap.. aku terakhir merasakan indahnya kisah cinta di penghujung tahun 2014, Sekarang.... aku kembali merasakan bagaimana dahsyatnya cinta hingga mungkin akan meremukkan hatiku yang kesekian kalinya.

Aku bekerja di sebuah instansi penyelenggara pemilu untuk pertama kalinya di awal tahun 2014, disana aku bekerja sebagai tenaga teknis keuangan karena pendidikan tinggi yang ku tempuh berhubungan dengan keuangan. di penghujung 2014, aku diterima disalah satu managemen operator hotel dan ditempatkan di ujung timur pulau jawa. 2 Bulan di hotel, aku memiliki pacar yang satu kantor denganku. Seneng banget rasanya, karena dengan adanya pacar, aku menjadi tidak kesepian lagi dan tidak kangen rumah lagi. Tapi mungkin nasib tidak berpihak kepadaku, 6 bulan kemudian, aku memutuskan untuk resign karena sesuatu hal yang tidak bisa diungkapkan di cerita ini dan kembali ke jogja. Awalnya aku berjanji, setelah aku mendapatkan pekerjaan di jogja, aku akan melamar dia. Alloh ternyata tidak merestui, 2 minggu setelah aku pulang di jogja, cewekku ini susah banget untuk dihubungi, aku masih sabar mungkin karena kesibukan kerja. 2 bulan tanpa kabar, tiba-tiba ada seorang teman dari departemen Housekeeping yang memberiku kabar kalau cewekku itu sudah menikah dengan cowok lain.

Betapa kecewanya aku, tapi aku gak boleh terlalu berlarut-larut dalam kesedihan. Aku meyakinkan diri bahwa aku bukan orang yang tepat buat dia, dan dia udah memilih yang terbaik. Bagaimanapun juga, hidupku masih harus berjalan.

2 tahun berselang, aku kembali lagi bekerja di instansi penyelenggara pemilu untuk kedua kalinya dan ditempatkan pula sebagai tenaga teknis keuangan. Selepas itu, aku mencoba mendaftar sebagai penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan karena ingin mencoba suasana baru dan menggali pengetahuan yang lebih dalam lagi. Allah pun mengabulkan, aku diberikan amanat untuk terjun langsung di kecamatan sebagai penyelenggara pemilu. Disitulah semua kisah ini terjadi.

Lolos tes sebagai penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan adalah sebuah kebahagiaan tersendiri buatku karena banyaknya animo masyarakat yang ingin menjadi penyelenggara.

Setelah dinyatakan lolos, akhirnya aku dilantik dan disumpah menjadi seorang anggota penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan.

Disela-sela acara pelantikan, aku melihat seorang cewek yang entah mengapa langsung membuat pandangan mataku susah untuk dilepaskan. 

Cewek satu ini berbeda dengan peserta lainnya, dia orangnya pendiam dan pemalu (pandanganku pertama kali) dan terkesan judes.. tapi entah kenapa mataku ini susah untuk beralih fokus pandangan ke yang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun