Mohon tunggu...
Galih Satria H
Galih Satria H Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Belajar menulis

ASN milineal yang sangat mendambakan proses kerja terbuka terhadap fleksibilitas,kreatifitas,dan inovasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

5 Alasan Saya Kenapa Memilih Menikah di Usia yang Ideal

30 Agustus 2016   18:09 Diperbarui: 30 Agustus 2016   18:20 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menikah merupakan akhir tujuan dari sebuah jalinan cinta,di era sekarang banyak sekali remaja yang melakukan pernikahan di usia yang begitu muda.Berbagai macam alasan menjadi dasar kenapa mereka ingin menikah muda,mereka beranggapan bahwa menikah adalah jalan untuk terbebas dari perzinahan.Saya juga termasuk remaja karena umur saya yang saat ini menginjak 24 tahun.Tetapi saya menolak untuk menikah muda.Sempat ditanya sama calon mertua kapan saya mau melamar pacar saya,saya hanya tersenyum saja dan mengiyakan.

Saya serius menjalin hubungan dengan pacar saya,tetapi saya tidak gegabah dan terburu-buru melangsungkan pernikahan.Berikut ini merupakan alasan saya kenapa saya memilih menikah di usia yang ideal sekitar umur 26 tahun.

1.Saya masih ingin mengembangkan potensi dan karir secara maksimal

Saya beranggapan bahwa kalau sudah menikah,fokus saya jadi berubah.Yang dulunya fokus saya untuk meningkatkan karir dan mengembangkan potensi saya,kini saya harus berfokus untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya apabila saya menikah.Walaupun di dalam Alquran sudah disebutkan bahwa menikah itu akan mendatangkan rejeki tersendiri.

2.Saya masih belum memiliki emosi yang stabil

Di usia saya yang sekarang,saya masih kesulitan untuk mengontrol emosi yang ada pada diri saya.Saat ini saya sedang belajar mencoba untuk mengatur dan mengontroll emosi saya,apabila saya menikah di usia ini saya masih sangsi apakah saya bisa menjadi pemimpin rumah tangga saya?apakah istri saya bahagia hidup bersama saya padahal emosi saya masih sering meledak-ledak,karena membina rumah tangga itu tidaklah mudah,masing-masing harus bisa menekan egonya dan menciptakan kondisi rumah tangga yang harmonis tanpa kekerasan.

3.Secara segi materi,saya juga masih belum siap

hampir sama dengan alasan yang nomor satu,membina keluarga itu harus saling memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani.Memang ukuran materi tiap orang berbeda-beda,tetapi ukuran materi bagi saya adalah saya sudah memiliki penghasilan yang tetap,dan memiliki status pekerjaan yang tetap.Walaupun calon mertua saya siap untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga saya.Mempersiapkan rencana keuangan secara tepat dan cermat adalah usaha saya saat ini.

4.Saya masih ingin menyenangkan diri sendiri dan kedua orang tua saya selagi mampu

banyak orang beranggapan bahwa ketika membina rumah tangga banyak waktu pribadi yang tersita,kita tidak bisa jalan-jalan sendirian membahagiakan diri sendiri,disisi lain saya juga ingin membahagiakan kedua orang tua saya mumpung orang tua saya masih sehat.Saya juga masih ingin nongkrong bareng bersama teman-teman,jalan-jalan ke tempat yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya

5.Saya juga ingin calon istri saya juga mengejar cita-citanya dan memiliki pendidikan yang tinggi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun