Mohon tunggu...
761_Ariyati
761_Ariyati Mohon Tunggu... Guru - Ariyati HSS

Life is education ...education is life

Selanjutnya

Tutup

Diary

Saya Guru

23 Oktober 2022   18:56 Diperbarui: 23 Oktober 2022   19:00 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Apa pekerjaanmu ?.. "guru"..
Wah enak yaa, gak capek, gak panas-panasan..

Apapun pekerjaan, intinya bersyukur saja.
Pekerjaan apapun ada resikonya, ada konsekuensinya. Tidak ada yg mudah, tidak ada yang enak, tidak ada yang gampang.

"GURU"
yang sebagian org memandang enak, alhamdullillah.. Tapi tahukah kalian. Apa resiko kami apa konsekuensi kami, bagaimana lelahnya kami.. yang kata 'LELAH' kami ganti dengan niat LILLAH..

Kami gak bisa kaya ibu-ibu IRT lainnya yang bisa ibadah zikir panjang sehabis shalat shubuh hingga isyraq, pagi-pagi kami harus meyiapkan diri berangkat ke kantor ke sekolah disamping juga menyiapkan kebutuhan rumah tangga anak dan suami. Kami setiap pagi dikejar waktu agar tak telat, karena puluhan anak menanti di depan kelas.

Kami, setiap hari membimbing mendidik anak Indonesia, yang terkadang anak sendiri terabaikan belajarnya.

Kami terlihat enak, karena kami berpakaian rapi. Kenapa?? Yaa kami harus rapi didepan anak-anak didik kami. Kami harus tetapi tersenyum manis ceria, meski ada segudang masalah menumpuk di dada.
Kami tak boleh egois, tak sempat menangis, meski saat tertimpa sedih mengiris.. kami harus tetap terlihat bahagia didepan mereka.

Tidak berpanas-panasan??..
Saya, dengan jarak antara rumah dan sekolah sekitar 35-40km. Pulang pergi setiap hari kurang lebih satu jam perjalanan.. naik motor...
Panas.. hujan.. angin ribut.. saat perjalanan jadi hal biasa..
Ya kadang menentang panas hujan, cuaca buruk.. sudah biasa

Pulang jam 2..atau bahkan sampai sore jika ada tambahan kegiatan..karena tugas kami bukan cuma hanya mengajar di kelas saja.. tapi ada pekerjaan tambahan lain demi sebuah profesionalitas diri dan profesionalitas kerja. Bahkan pekerjaan bisa terbawa ke rumah sampai malam. Bergadang.

Beban fikiran, beban moral.. adalah resiko dan tanggung jawab terbesar  kami sebagai panutan.

Alhamdulillah alaa kulli hal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun