Mohon tunggu...
Aditya Salim
Aditya Salim Mohon Tunggu... Konsultan - Law enthusiast

Write to educate

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Indonesia-Vietnam: Intrik di Balik Konflik (1)

15 Mei 2019   09:31 Diperbarui: 19 Mei 2019   04:38 3645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KRI Tjiptadi 381-tribunnews.com

Dalam konteks Vietnam, bibir pantai Vietnam yang menghadap Indonesia tidak memiliki kontur "zig-zag" atau berpulau. Kita dapat menggunakan kondisi bibir pantai Norwegia yang menghadap Norwegian Sea sebagai perbandingan. Dengan demikian penggunaan straight baseline oleh Vietnam bertentangan dengan KLT dan UNCLOS.

Lebih lanjut, jarak dari daratan ke beberapa pulau terluar Vietnam, sebagai salah satu titik garis straight baseline-nya, ada yang mencapai 74,2 mil (119 km). Tidak ada justifikasi untuk mengatakan bahwa pulau yang jauhnya demikian memenuhi kriteria immediate vicinity.

 Tidak rasional pula mengatakan bahwa garis yang ditarik ke pulau yang 74,2 mil jauhnya dari daratan itu "sejajar" dengan arah bibir pantai; juga untuk mengatakan bahwa perairan yang sedemikian jauhnya closely linked to Vietnam.

Gambar 1: Kondisi pantai Vietnam
Gambar 1: Kondisi pantai Vietnam
Gambar 2: Kondisi pantai Norwegia
Gambar 2: Kondisi pantai Norwegia

Ada 2 dampak yang muncul penggunaan garis yang tidak sesuai dengan KLT dan UNCLOS. Pertama, wilayah perairan yang berada di antara bibir pantai Vietnam dan pulau-pulau tersebut berstatus sebagai perairan pedalaman. 

Padahal menurut UNCLOS perairan tersebut seharusnya sebagian adalah laut territorial Vietnam dan ZEE Vietnam. Dalam konteks kebebasan berlayar dan pengelolaan sumber daya, perubahan ini merupakan hal yang cukup signifikan. Kedua, straight baseline Vietnam tersebut "mendorong" batas terluar ZEE Vietnam semakin mendekati Indonesia. Ilustrasinya kurang lebih sebagai berikut:

Gambar 3: Ilustrasi batas terluar ZEE Vietnam
Gambar 3: Ilustrasi batas terluar ZEE Vietnam

Sudah tentu batas terluar ZEE Vietnam pada akhirnya semakin dekat dengan Indonesia, dan berdampak pada luasan area tumpang tindih ZEE Indonesia dan Vietnam. Bagaimana seharusnya konfigurasi garis-garis ini sesuai dengan hukum internasional akan dibahas lebih lanjut pada seri tulisan kedua dan ketiga.

Dalam konteks delimitasi, hadirnya aktivitas negara dalam sebuah wilayah perairan merupakan hal yang penting. Vietnam Coast Guard dan kapal perikanan Vietnam menjadi begitu aktif dalam kondisi ini karena Vietnam ingin hasil perundingan garis batas ZEE Indonesia-Vietnam adalah garis yang sama dengan batas landas kontinen Indonesia-Vietnam (single line). 

Penting untuk dicatat bahwa posisi garis landas kontinen Indonesia-Vietnam berada lebih dekat ke Indonesia dibandingkan dengan proposal garis batas ZEE yang diajukan oleh Indonesia. Untuk memudahkan, dapat dilihat gambar berikut ini yang saya kutip dari video Bapak I Made Andi Arsana di Youtube dengan judul "Perseteruan Indonesia dengan Vietnam di Laut (Natuna Utara)". Video ini sangat menarik untuk disimak karena menampilkan visual dari tumpang tindih klaim ZEE Indonesia.

Gambar 4: Ilustrasi batas terluar ZEE Indonesia dan Vietnam, Proposal garis batas ZEE dari Indonesia dan dari Vietnam
Gambar 4: Ilustrasi batas terluar ZEE Indonesia dan Vietnam, Proposal garis batas ZEE dari Indonesia dan dari Vietnam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun