Mohon tunggu...
531_Wanda Syakira Rizkya Huda
531_Wanda Syakira Rizkya Huda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhamaddiyah Malang

Student today Leader Tomorrow

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kondisi Tubuh Ketika Stres

14 Juni 2021   09:20 Diperbarui: 8 Juli 2021   15:48 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Stres dalam Perspektif Psikologi

            Tidak ada satupun manusia di muka bumi yang bisa lolos dari stres. Stres bisa dialami oleh seseorang baik di lingkungan sekolah, kerja, keluarga, atau di manapun. Siapa saja bisa merasakan stres mulai dari anak-anak sampai orang tua. Namun, tidak semua stres membawa dampak buruk. Yang menjadi masalah apabila stres tersebut dalam jumlah yang banyak. Dampaknya akan terasa dari mental sampai ke fisik.

            Dalam lingkungan akademik, stres adalah pengalaman yang sering dialami oleh siswa dan mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan banyaknya tuntutan akademik yang harus dihadapi. Apalagi peralihan dari siswa menuju mahasiswa. Memilih jurusan kuliah demi menggapai mimpi-mimpi yang kita miliki bukanlah hal yang mudah. Banyak hal-hal yang harus dipertimbangkan secara matang sebagai penentu jalan selanjutnya menuju kesuksesan. Seringkali posisi tersebut membuat stres yang bisa dirasakan hingga berbulan-bulan.

            Atkinson (2000), mendefinisikan stres mengacu pada peristiwa yang dirasa membahayakan kesejahteraan fisik dan psikologis seseorang. Situasi ini juga disebut sebagai penyebab stres dan reaksi individu dalam menyikapi stres disebut sebagai respon stres. Sedangkan Chaplin (1999), berpendapat stres adalah suatu keadaan dimana individu tertekan, baik secara fisik maupun psikologis.

            Kondisi tubuh yang sedang stres menurut ahli Walter Canon (dalam Indri, 2007), mendeskripsikan reaksi tubuh terhadap suatu peristiwa yang mengancam. Ia menyebutkan reaksi tersebut sebagai fight-or-fight response karena respon fisiologis mempersiapkan individu untuk menghindari atau menghadapi situasi yang mengancam. Fight-or-fight response menyebabkan individu dapat merespon dengan cepat terhadap situasi yang mengancam. Akan tetapi, bila aurosal yang tinggi terus menerus muncul maka dapat membahayakan kesehatan individu.

            Suatu hal yang menyebabkan stres disebut stresor. Berry (1998), mendefinisikan situasi, kejadian, atau objek apapun yang menimbulkan tuntutan dalam tubuh dan penyebab reaksi psikologi disebut stresor. Stresor dapat berbentuk fisik, seperti polusi udara dan juga suatu hal yang berkaitan dengan lingkungan sosial, seperti interaksi sosial. Pikiran individu sendiri yang dianggap sebagai suatu ancaman baik nyata atau imajinasi dapat juga menjadi stresor.

            Dilansir dari alodokter.com, gejala yang muncul ketika individu lagi stres berbeda-beda tergantung penyebabnya dan cara menyikapi stres itu sendiri. Gejala emosi yang dirasakan yaitu individu menjadi frustasi, gusar, suasana hati yang berubah-ubah atau disebut moody, merasa kesepian, menghinari orang lain, hilang kendali, dan bisa sampai depresi. Seangkan gejala fisik  yang ndividu rasakan ketika stres yaitu lemas, pusing, migrain, mual, sakit kepala, gangguan pencernaan, kaki dan tangan terasa dingin, gangguan tidur, jantung berdebar, atau mulut kering dan sulit menelan. Stres pada wanita juga dapat menimbulkan keluhan atau gangguan menstruasi.

            Menurut Selye (dalam Indri, 2007),  mempelajari akibat yang diperoleh oleh tubuh ketika stres muncul. Ia kemudian mengemukakan istilah General Adaptation Syndrom (GAS) yang terdiri dari rangkaian tahapan reaksi fisiologis terhadap stresor, di antaranya:

-Alarm Reaction

            Tahapan ini mirip dengan fight-or-flightresponse. Pada tahap ini arousal yang terjadi pada tubuh organisme berada di bawah normal dan selanjutnya meningkat di atas normal. Pada akhir tahap ini, tubuh melindung organisme terhadap stresor. Akan tetapi tubuh tidak dapat mempertahankan intesitasarousal dari alarm reaction dalam waktu yang sangat lama.

-Stage of Resistance

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun