Mungkin yang sudah pernah menginjakkan kaki di Baduy, merasakan duren Baduy..keramahan dan kepolosaan warga Baduy, akan selalu RINDU untuk kembali. Nuansa dan suasana yang ada membawa sisi spiritual kita kembali terisi. Dahaga akan kedamaian hati ini terpenuhi, itulah sekelumit mengapa Baduy begitu Istimewa bagi saya.
Dengan menggunakan motor saya akan kembali ke Baduy. Mengingatkan kembali moment Pertama kali saya kesana, tahun 2009, 12 tahun silam. Lalu kembali lagi .Lagi dan lagi. Dan terakhir di tgl 15-16 Agustus ini untuk memanen Madu Baduy dan ternyata ada bonus D U R E N mboiy. Wow kan.
Kususuri jalan aspal itu, kawan. Panas, memang. Tetapi hal itu aku abaikan. Setelah kita memasuk Perbatasan Leuwiliang-Jasinga, udara cukup bersahabat karena hutan sawit membuat udara begitu sejuk. Lanjut lagi memasuk gajrug dan Cipanas lalu Sajira.
Nah ini pas kita memasuki Ciminyak lalu Cisimeut. Hutan yang kulalui mengingatkan aku akan perjalanan menuju Sembalun dari Mataram. Wow. Amazing. Jalan yang baik dan mulus, hawa yang sejuk memanjakan mata dan fikiran kita. Ada warung kopi dan cozy untuk disinggahi di sini kawan. Cobalah dan rasakan sensasinya. Oh iya, bawa nganu-nganu yak, biar lebih gimana gitu. Belokan yang asik. Jalan yang sunyi dan sepanjang mata memandang hanya hutan dan pohon yang rindang
Sangat disayangkan perjalanan yang indah tadi di rusak oleh pemandangan di pinggir hutan itu berserak sampah-sampah. Sampah itu begitu mengganggu, kawan. Apakah masalah sampah ini selalu menghantui setiap perjalanan kita. Aaargh sudahlah, semoga masalah persampahan ini segera bisa diselesaikan dengan selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak dan tentunya juga masyarakat ikut andil untuk selalu menjaga dam tak membuang sampah sembarangan.
Akhirnya aku tiba di Ciboleger, kawanku Juli sudah menunggu. Tak lupa kami membeli ikan asin dan keperluan untuk makan malam kami. Dan setelahnya. Kami berbicara, tukar cerita dan berbagi rasa tentang adat, budaya dan pastinya Madu Hutan Baduy yang masih terjaga kealamiannya. Jam 05.00 pagi aku bangun untuk prepare madu ke Kadu Keter.setelah ngopi dan sarapan kita berangkaaaaat.
Kp Campaka aku lewati dan ini yang aku terkesima Dangdang. Ya Dangdang adalah suatu tempat yang ajieb kawan. Sebuah Danau di tengah perkampungan Baduy Luar. Jadi Baduy sama dengan Plawang Sembalun Rinjani. Ranu Kumbolo Semeru, Telaga Dringgo Dieng, Taman Hidup Argopuro. Wow. Oh iya ada warung kopi juga untuk kita singgahi kawan. Nikmatilah suasana itu kawan.
Suku Baduy adalah suatu kelompok masyarakat Sunda di wilayah Banten. Mereka lebih suka disebut sebagai Urang Kanekes dibanding dengan Suku Baduy. Indonesia itu kaya akan masyarakat adat..ada Suku Sasak, Suku Anak Dalam, Suku Dhani, Suku Dayak dan masih banyak suku lainnya di Indonesia
Sebutan Baduy berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang menyamakan mereka dengan kelompok Arab Badawi, yang hidupnya Nomaden. Kemungkinan lain adalah karena adanya gunung dan sungai Baduy yang ada di wilayah tersebut. Namun, mereka sendiri lebih suka menyebutnya sebagai 'Urang Kanekes'. Kepercayaan mereka adalah keturunan dari Batara Cikal, salahsatu dari dewa atau Batara yang di utus ke Bumi.
Kampung Baduy terbagi menjadi dua yaitu Baduy Dalam dsn Baduy Luar. Baduy luar saat ini diperkirakan ada 65 kampung Dan Baduy dalam.hanya ada 3 kampung. Jadi baduy luar merupakan benteng bagi baduy dalam yang memang masih memegang teguh adat dan budayanya. Adat budaya yang masih dipegang teguhÂ
1. SEBA. Semua warga Baduy akan keluar kampung untuk bertemu Bapak Gede. Jika di Kabupaten Lebak, Bapak Gedenya adalah Bupati. Jika ke Serang, Gubernur.Â
2. Kawalu. Adalah bulan suci bagi suku Baduy. Tradisi ini dilakukan selama 3 bulan setiap tahunnya. Dalam tiga bulan tersebut setiap.bulannya hanya diambil satu hari saja,. Jadi selama 3 bulan masa Kawalu hanya 3 hari mereka berpuasa.Â
3.Leuit Adalah lumbung padi masyarakat Baduy, yang padinya masih layak konsumsi hinggga 50 tahun.Â
4. Jaro. Jaro adalah kepala kampung Baduy. dan saya sudah beberapa kali bertemu dengan jaro. baik kp Kadu Keter, maupun kp CikeusikÂ
5. Pu'un Adalah Pemimpin Kampung warga baduy lainnya. Pu'un menjadi tempat bertanya bagi warga Baduy. kapan waktu bertanam, menjalankan hukum adat, dan juga sebagai dokter, serta menentukan kapan masuk waktu Kawalu.Â
6. Rumah adat Baduy. Terbagi menjadi tiga ruangan yaitu  A. Sosoro (bagian depan)  B. Tepas (bagian tengah)  C. Ipah (bagian belakang).
jika kawan berkenan bisa menonton ketika saya panen madu di BaduyÂ
Aymara.