Beberapa toko komik di lantai dasar Blok M sudah tidak ada, mungkin tutup permanen, mungkin juga sedang libur sementara. Yang jelas jumlahnya semakin hari semakin berkurang. Kalau ditanya bagian mana dari Blok M yang paling menarik ya lantai basementnya. Ada buku, komik, kaset dan piringan hitam. Rasanya seluruh dunia saya ada di sana.
Karena deretan komik itu sudah tidak ada lagi ketika saya ke sana beberapa hari lalu akhirnya saya berlama-lama di area perkasetan. Melihat deretan cover kaset jadul menggugah memori masa muda saya. Beberapa cover begitu saya kenal meski ada juga yang terasa asing.
Ingin rasanya bernostalgia dan membawa pulang kaset kaset itu ke rumah, tapi bagaimana cara memutarnya? Ya jaman ini menemukan tape recorder sama sulitnya seperti menemukan keadilan, haish. Tapi nyatanya kaset-kaset itu masih di jual di sana yang artinya masih ada peminatnya.
Ya, hanya segelintir orang yang masih memutar kaset dengan tape recorder. Jaman sudah berubah, bahkan seluruh deretan kaset itu hampir semuanya sudah ada dalam format digital atau mudah saja ditemukan secara online. Orang mulai terbiasa dengan hal-hal berbau praktis, termasuk cara mereka mendapatkan dan menikmati musik.
Di antara deretan kaset-kaset lawas itu terlihat juga CD dan piringan hitam atau vinyl. Sebuah turntable lawas juga hadir untuk melengkapinya. Ya di tempat ini saya bisa sejenak mengenang masa-masa muda dulu. Tanpa disadari tiba-tiba saya bisa senyum senyum sendiri.
Ada kalanya saya memang merasa lelah dan capek mengikuti ritme di masa ini. Saat itu terjadi yang ingin saya lakukan adalah kembali ke masa lalu. Saya merasa waktu di masa lalu berjalan lebih lambat. Banyak hal bisa saya nikmati yang kini berubah menjadi kenangan.
Ya, andaikata kita bisa kembali ke masa lalu semudah membuka pintu ajaibnya Doraemon! Sayangnya hal semacam itu tak mungkin terjadi. Yang kita bisa lakukan adalah mengenang masa-masa kejayaan itu. Salah satunya adalah dengan pergi ke tempat-tempat yang masih menyimpan benda-benda yang pernah bersinar di era itu.
"Memang masih ada peminatnya Mas?" tanya saya kepada salah satu penjaga vinyl di sana.
"Ya ada aja Kak." balasnya.
Saya mengamati beberapa koleksi di sana dan menemukan album The Beatles yang Abbey Road.