Saya menangis sesenggukan ketika mendengarkan lagu Ghea Indrawari yang berjudul "Jiwa yang Bersedih". Bukan karena lirik lagunya yang sedih tapi karena saya pada saat itu sedang terpuruk. Tanpa teman, banyak masalah dan tanpa pertolongan dari orang-orang terdekat.
Dan ketika lagu memasuki bagian reff, tangis saya semakin kencang.
Sampaikan pada jiwa yang bersedih
Begitu dingin dunia yang kau huni
Jika tak ada tempatmu kembali
Bawa lukamu biar aku obati
Rasanya seolah lagu ini sengaja dibuat khusus untuk saya. Liriknya mungkin akan terdengar biasa saja untuk mereka yang sedang berbunga-bunga tapi tidak untuk orang-orang yang sedang ditinggalkan atau tak dianggap ada oleh dunia.
Iya, lagu akan lebih mengena ketika kita berada dalam posisi yang sama dengan isi liriknya. Lagu "Kasmaran" milik Pinkan Mambo tak akan dimengerti oleh seseorang yang baru saja diputus ketika sedang sayang-sayangnya. Begitupun lagu "Usai" milik Tiara Andini adalah yang paling dihindari oleh mereka yang baru saja jadian.
Lagu "Jiwa yang Bersedih" menurut saya seperti sebuah pelukan, sesuatu yang bisa berkata bahwa tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja. Tidak apa-apa kalau karya kita tidak didengar maupun dianggap oleh dunia, kita tetap hebat. Seperti sebuah anjuran untuk berdamai dengan keadaan. Ya, semacam itu.
Ghea sendiri berkata lagu itu ia ciptakan kala putus asa karena lagu-lagunya yang tak kunjung hits. Tak ada yang menyangka bahkan mungkin Ghea pun tak menyangka bahwa justru "Jiwa yang Bersedih" itulah yang melambungkan namanya hingga kini.
Jika didengarkan dengan saksama, lirik lagu-lagu Ghea banyak yang bercerita tentang rasa sakit dan keputusasaan. Contohlah lagu "Teramini" yang liriknya terasa pedih dan sakit ini.
Jatuh bangun dan berdarah-darah
Terbawa arus tak tentu arah
Tuhan benarkah kau mendengarku
Kemana pergi doa-doaku?
Ingin menyerah
Namun hati kecilku terus berbisik
Bertahanlah
Ingat kau sudah sampai sejauh ini
Ada lagi lagu "Terima Kasih Sudah Bertahan" yang isinya seolah menyemangati kita untuk tidak menyerah dengan keadaan. Saya yakin lagu itu dibuat bukan karena Ghea selalu kuat dan bahagia tapi karena dia pernah berada dalam kondisi terpuruk dan ia sangat mengerti sekali bahwa yang ia butuhkan saat itu adalah sebuah dukungan dan semangat.