Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Administrasi - irero

Content Writer | Sosial Budaya | Travel | Humaniora | Lifestyle | Bisnis | Sastra | Book Sniffer | Bibliophile | Bibliomania | Tsundoku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bagaimana Saya Tumbuh dan Berkawan dengan Buku-buku

3 Mei 2021   09:52 Diperbarui: 6 Mei 2021   12:29 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Doc. Pribadi / Ire Rosana Ullail

Sumber : Dok. Pribadi / Ire Rosana Ullail
Sumber : Dok. Pribadi / Ire Rosana Ullail
Memasuki masa perkuliahan, ragam buku yang saya baca melebar ke arah jurnalistik karena saya bergabung dengan lembaga pers kampus. 

Saya belajar memahami dunia pers dengan bantuan buku Pers Indonesia karya pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama. 

Saya mempelajari mengenai kebebasan pers yang harus disertai kompetensi profesional, instrumen komunikasi, jurnalisme pembangunan serta pers sebagai mitra masyarakat. Sementara tulisan-tulisan saya banyak dipengaruhi dari buku Jurnalisme Sastrawi yang berisi antalogi liputan di mana reportase dilakukan secara mendalam dan disajikan dengan gaya sastrawi.

Sumber : Doc. Pribadi / Ire Rosana Ullail
Sumber : Doc. Pribadi / Ire Rosana Ullail
Lulus dari perguruan tinggi, saya mulai bekerja di salah satu perusahaan swasta. Di saat itulah saya memiliki budget tetap setiap bulan untuk membeli buku-buku. Jadi jika ditanya sejak kapan tumpukan buku saya bertambah pesat? Jawabnya sejak saya sudah berpenghasilan.

Buku-buku yang saya baca beragam, tidak melulu harus jurnalistik dan sastra tapi juga metropop, tidak hanya buku non fiksi tapi juga fiksi, tidak hanya novel tapi juga kumpulan puisi.

Ada satu buku yang mengantarkan saya menulis di Kompasiana, judulnya Citizen Journalism karya Pepih Nugraha. Buku itu saya baca di masa ketika citizen journalism belum sepopuler sekarang. Zaman di mana digitalisasi mulai populer, sementara pemahaman masyarakat mengenai perbedaan jurnalis dengan citizen journalist masih minim. Tentu bagi penulis serta pengguna media sosial, buku karya Pepih Nugraha tersebut cukup membantu untuk bisa menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman.

Sumber : Doc. Pribadi / Ire Rosana Ullail
Sumber : Doc. Pribadi / Ire Rosana Ullail
Kado terbaik

Buku adalah kado ulang tahun terbaik, sayangnya hal ini tidak banyak dilirik oleh orang. Daripada saya berharap mendapat hadiah buku, saya justru melakukannya sendiri. Karena bagi saya, kebahagiaan kita adalah tanggung jawab dari diri kita sendiri.

Tahun 2015, saya menghadiahi diri sendiri buku Melihat Api Bekerja karya Aan Mansyur. Saya rasa itu ide ulang tahun terbaik di tahun terakhir saya melajang. 

Buku Melihat Api Bekerja kerap saya sebut dalam judul-judul artikel sebelum-sebelumnya karena saking sukanya. Memang aneh rasanya, saya bisa merasakan kesenangan dan kedamaian dari membaca buku-buku puisi. Rasanya seperti kerumitan di kepalamu mulai diuraikan dalam bentuk bait-bait yg indah.

Sumber : Doc. Pribadi/ Ire Rosana Ullail
Sumber : Doc. Pribadi/ Ire Rosana Ullail

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun