Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Administrasi - irero

Content Writer | Sosial Budaya | Travel | Humaniora | Lifestyle | Bisnis | Sastra | Book Sniffer | Bibliophile | Bibliomania | Tsundoku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Sepertinya Saya Tidak akan Membeli Baju Baru Selama Setahun

9 Februari 2020   10:53 Diperbarui: 9 Februari 2020   21:07 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi baju masih layak pakai. (ArminStautBerlin/ThinkStock)

Memang terdengar ngirit dengan setahun tak membeli baju. Tapi justru ini bisa menjadi hal pertama untuk memulai hidup minimalis. 

Awalnya memang terlihat sulit, apalagi banyak momen-momen perayaan seperti Idul Fitri, Natal, kenaikan gaji, diskon akhir tahun, harbolnas yang seolah mengharuskan kita untuk menambah jumlah koleksi di almari.

Sebetulnya tak mengapa jika tidak membeli baju baru, toh yang lama masih bisa dipakai. Namun dalam era digital seperti sekarang ini, memakai baju yang sama berulang-ulang akan sangat kelihatan. Pasalnya setiap saat, setiap waktu dan setiap perayaan orang akan memfoto dan mempostingnya di sosial media.

Memakai baju yang berulang-ulang khususnya untuk wanita akan menimbulkan rasa malu. Entah dari mana rasa semacam itu muncul, tapi wanita memang sedikit ribet soal pakaian. 

Memakai baju yang sama berulang-ulang, malu. Tanpa sengaja memakai baju yang sama dengan orang lain di suatu acara juga malu. Ini menjadi satu alasan tersulit untuk tidak membeli baju baru.

Untuk memantapkan niat, bagaimana kalau kita melihat beberapa keuntungan bila kita tidak membeli baju baru selama satu tahun ini. Pertama, secara finansial tentu saja lebih hemat. 

Perkiraan jumlahnya bisa kita lihat dari total harga yang dihabiskan untuk membeli baju di tahun lalu. Ayolah, jangan bilang tidak ada yang dibeli! Setiap lebaran orang setidaknya pasti membeli satu buah baju untuk merayakannya.

Kedua, tidak menambah jumlah baju bisa berarti menghemat space di almari. Wanita tentu tahu masalah ini, jumlah baju mereka selalu bertambah dan membutuhkan banyak tempat. 

Selain almari bertambah, tempat meletakkannya pun bertambah. Di satu sisi rumah menjadi semakin penuh, sementara di sisi lain kegiatan membuang baju-baju lama lebih jarang dilakukan. Walhasil keduanya tidak imbang.

Ketiga, terhidar dari sifat konsumtif. Proses membeli baju baru sangat menggiurkan. Berawal dari keinginan untuk memiliki dan berakhir dengan kepuasan setelah membeli. 

Proses yang terjadi sangat menyenangkan dan membuat ketagihan. Mulanya hanya baju lalu menular ke barang-barang lain. Hal semacam itu lama-lama bisa menjadi kebiasaan yang susah untuk dihentikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun