Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Administrasi - irero

Content Writer | Sosial Budaya | Travel | Humaniora | Lifestyle | Bisnis | Sastra | Book Sniffer | Bibliophile | Bibliomania | Tsundoku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

4 Poin Penting Agar Bukber Tidak Berantakan

19 Mei 2018   13:18 Diperbarui: 19 Mei 2018   13:37 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang tak bisa dipisahkan dari ramadan salah satunya adalah momen buka bersama. Selain sebagai ajang reuni, bukber juga dipercaya dapat menyambung silaturahmi bersama kerabat. Manfaat lainnya yaitu sebagai ajang berbagi bersama orang lain. Pengalaman saya pribadi, dulu semasa di kuliah, bersama rekan organisasi kami mengadakan buka bersama anak yatim dan panti asuhan, tujuannya adalah berbagi kebahagiaan ramadan dengan mereka yang kurang beruntung.

Selain itu, kami juga mengumpulkan donasi yang nantinya akan disalurkan kepada mereka yang kurang beruntung. Sebenarnya, banyak sekali manfaat yang didapat dari kegiatan bukber namun, ada juga sisi negatif jika tidak dirancang dan disusun dengan baik.

Sisi negatif yang mungkin muncul di antaranya ; Bukber malah menjadi ajang membicarakan kerabat yang tidak bisa hadir, salat maghrib terbengkalai, salat tarawih terabaikan dan kemungkinan macet di jalan yang menyebabkan keterlambatan waktu berbuka. Guna meminimalisir hal-hal tersebut maka perlu perencanaan yang matang. Berikut beberapa hal yang patut diperhatikan saat merancang bukber.

Memilih tempat yang kondusif

Di sini saya menyarankan untuk memilih rumah salah satu kerabat karena acara akan lebih kondusif dan tidak terlalu ramai. Jikalau pun harus memilih tempat di luar seperti rumah makan/ hotel maupun restoran, alangkah baiknya dipertimbangkan letak dan karakter tempatnya. Pilih yang mudah dijangkau transportasi dan jauh dari kemacetan. Pilih juga tempat yang menyediakan ruang ibadah yang cukup luas. Maklum, saat berbuka biasanya jumlah pelanggan membludak, walhasil antrian salat pun jadi panjang. Hal ini perlu diperhatikan mengingat jam salat maghrib sangat terbatas.

Membicarakan soal konsumsi jauh-jauh hari

Inti dari buka bersama tidak terletak pada makanannya namun kebersamaannya, tapi jika menu Tidak dipersiapkan terlebih dahulu malah bisa membuat kacau acara. Pengalaman saya, dulu pernah bukber di warung pemancingan bersama kerabat dan baru mendapat makanan pukul 8 karena saking ramainya. Seluruh jadwal pun jadi berantakan.

Alangkah baiknya acara bukber memiliki seksi konsumsi meski sederhana. Tugasnya adalah membahas mengenai jenis menu, bagaimana memperolehnya pun menentukan berapa jumlah iuran masing-masing peserta (apabila skalanya besar). Jika bukber diadakan di salah satu kediaman peserta, perlu dibahas apakah akan pesan catering atau memasak secara bersama-sama. Dan jika bukber diadakan di luar, perlu dibahas pula tempat yang sesuai dengan budget. Selain itu perlu juga memesan makanan jauh-jauh hari agar saat hari H semua sudah siap. Jangan sampai, momen bukber malah kacau hanya gara-gara kita menyepelekan konsumsi.

Menyusun tanggal bukber agar tidak bertabrakan

Poin satu ini sangat penting, karena apabila bergeser satu hari saja maka akan berpengaruh pada poin-poin yang lain. Terlebih bagi anak perantauan seperti saya, menyusun tanggal bukber harus sudah dilakukan sedari awal ramadan. 

Hal tersebut berguna untuk meminimalisir terjadinya tabrakan antar bukber. Biasanya, saya baru akan mudik satu minggu menjelang hari raya, namun ajakan bukber sudah mengantri sedari awal ramadan. Mengingat banyaknya ajakan bukber baik dari mantan teman sekolah, teman organisasi di kampus dan mantan rekan kerja terdahulu, maka saya harus jeli menyusun jadwal agar tidak bertabrakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun