Sudah kesekian kali saya menyortasi curiculum vitae pelamar. Sekian banyak pula menemukan CV dengan kesalahan-kesalahan yang menurut saya fatal.
Dengan banyaknya lamaran yang masuk, tentu sebagai perekrut tenaga kerja di perusahaan, saya menuntut diri untuk paham secara cepat, mana yang sesuai kualifikasi atau malah jauh "api dari panggang" maksudnya tidak sesuai dari aspek manapun.
Dengan pengalaman di lapangan inilah, lumrah diketahui bahwa merekrut tenaga kerja bukan persoalan sepele, lebih-lebih kualifikasi pekerjaan menuntut kandidat terbaik dari yang ada. Bak pemilihan idol di layar kaca, peran Human Resource sebagai perekrut punya andil yang begitu besar.
Bayangkan apabila perekrut salah memilih kandidat, maka kerugian berlipat, dimulai dari kerugian alokasi budget iklan serta waktu yang terbuang percuma. Oleh karena itu pantas dikatakan fungsi rekruitmen sangat krusial dan vital.
Beberapa kesalahan fatal CV pelamar diantaranya
Pertama, mengirimkan CV ke lebih dari satu perusahaan dengan subjek email yang sama. Salah satu isu yang kerap menjadi ganjalan bagi pelamar adalah kesalahan serius saat mengirimkan aplikasi lamaran langsung ke banyak perusahaan atau menduplikasi lamaran, melalui surat elektronik. Jamak saya temukan beberapa kandidat melakukan "carbon copy" atau CC, ke beberapa perusahaan, bahkan dahsyatnya pelamar mengirimkan berkas lamaran dengan menshare emaail  ke beberapa perusahaan.
Langkah ini boleh dikatakan adalah "jurus jitu ditolak perusahaan" tidak butuh embel-embel apapun, perusahaan sudah pasti menghapuskan kandidat tersebut atau mendiskualifikasi.
Tindakan ceroboh nan celaka ini, ternyata masih dilakukan sebagai bagian dari "tes gelombang" atau "undian berhadiah", pelamar merasa dari sekian banyak perusahaan yang dikirimkan, pasti ada satu atau dua perusahaan yang memanggil interview. Nyatanya kini perekrut di perusahaan kian teliti dan tidak "asal-asalan" melakukan interview , karena tahapan penting ini masuk jadi KPI (indikator perfoma utama) HR di perusahaan. Â
CV menarik versus CV abal-abal
Kedua, kekurangcermatan menyusun CV. Dengan ragam aplikasi editing di Handprone, membuat CV ala-ala profesional banyak bertebaran dan mudah. Ibarat tinggal edit materi didalamnya, dan foto, maka secara otomatis, akan muncul hasil CV yang terbilang "mewah" padahal jika di tilik, banyak kesalahan redaksional dan ketidaksingkronan antara pengalaman dengan usia pelamar.
Pengalaman saya, pernah menemukan CV yang terlihat baik, namun ternyata ada kekurangcermatan pelamar dalam mengisi, dimana usia pelamar 24 tahun namun list pengalaman kerja hampir 14 tahun.