Mohon tunggu...
Enjang Ahmad Mustaqim
Enjang Ahmad Mustaqim Mohon Tunggu... Guru - Salam Hangat...!!

Tuangkan...!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengintip Kampung Baduy di Banten!

1 April 2021   14:16 Diperbarui: 1 April 2021   14:19 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia adalah negara yang mempunyai banyak sumber daya alam yang melimpah dan  beragam suku budaya yang berbeda-beda di dalamnya. Banten adalah salah satu Provinsi di Jawa Barat yang mempunyai banyak destinasi wisata, mulai dari wisata realigi, pantai, cagar alam dan yang tidak kalah menraik adalah kampung wisata suku baduy. Suku baduy adalah suku pedalaman yang berada di Kanekes Kabupaten Lebak Banten.

Ciboleger merupakan terminal terakhir perjalanan menggunakan kendaraan baik pribadi ataupun umum. Sesampainya ditempat ini kita akan disambut dengan patung "Selamat datang di Ciboleger", yang artinya perjalanan kita baru akan dimulai menelusuri kampung Baduy ini dengan berjalan kaki. Suku Baduy terbagi menjadi dua yaitu baduy luar dan baduy dalam, bedanya adalah baduy luar sedikit banyaknya sudah terpengaruh oleh budaya luar sedangkan baduy dalam masih kental memegang teguh adat istiadatnya.

Saat kita mulai masuk ke perkampungan baduy luar, mata kita akan disuguhkan dengan banyaknya pernak-pernik yang dihasilkan dari tangan-tangan kreatif dari suku baduy ini. mulai dari kain tenun, gantungan kunci, ikat kepala, gelang dan masih banyak juga yang lainnya. Perkampungan baduy luar lebih banyak dibandingkan dengan perkampungan baduy dalam yang hanya memiliki tiga perkampungan yaitu Cibeo, Cikertawarna dan Cikeusik. sebutan pemimpin untuk suku baduy ini adalah Jaro dan kepercayaan mereka yaitu sunda wiwitan.

Setelah melewati perkampungan baduy luar, kita akan menelusuri perkampungan suku baduy dalam, Perjalanan dari baduy luar ke baduy dalam kurang lebih memakan waktu sekitar 3,5 jam, kita akan melewati jalanan bebatuan, tanah, naik turun bukit, dan sungai-sungai kecil. Perajalan itu tidak akan terasa karena kita banyak disuguhkan dengan pemandangan-pemandangan alam yang masih asri dan indah, pada saat mulai memasuki baduy dalam kita akan  melewati jembatan yang terbuat dari bambu yang ikatan-ikatanya dari ijuk. Selain itu disebrang jembatan sudah terlihat barisan dari lumbung-lumbung padi suku baduy ini, menurut info, padi yang berada didalamnya itu usianya mulai puluhan tahun dan bahkan ratusan tahun. menurut mereka itu bentuk penghargaan dari jerih payah nenek moyangnya. Lumbung-lumbung padi ini terdiri dari lumbung padi khusus keluarga dan lumbung padi khusus masyarakat sekampung,

Mata pencaharian suku baduy luar adalah dengan bertenun dan berjualan perank-pernik ciri khas baduy, sedangkan untuk suku baduy dalam mereka dengan bertani dan bejualan madu serta gula aren. Suku baduy dalam mempunyai kebiasaan ketika padinya mulai ditanam maka yang melakukan pekerajaanya itu kaum lelaki sedangkan ketika sudah memasuki panen maka yang menjaganya adalah kaum wanita. tanaman yang tidak boleh ditanam disini adalah singkong, menurut mereka singkong adalah musuh sri dewi poci yaitu musuhnya dewi padi. Selain itu ketika ingin menebang pohon, mereka akan menebang pohon setelah menanam terlebih dahulu pohon pengganti yang akan ditebangnya.

Penerangan dibaduy luar pada malam hari menggunakan lampu tenaga surya dan untuk mengisinya kembali pada setiap paginya lampu-lampu itu selalu digantungkan ditempat terbuka didepan rumah-rumah mereka, sedangkan baduy dalam peneranganya memakai obor atau colen yang terbuat dari bambu dan sumbunya menggunakan sabut kelapa.

Itulah sedikit ulasan tentang mengintip kampung baduy yang ada di Banten, mudah-mudahan bisa menjadi referensi untuk tarvelovers yang ingin berkunjung ketempat ini dan saya sarankan selalu bawa jas hujan apalagi dengan cuaca yang akhir-akhir ini selalu tidak menentu, salam lestari dan salam rimba...!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun