Mohon tunggu...
Isa Azahari
Isa Azahari Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultant SDM

Pemerhati Pembangunan Ibukota Negara Baru. Ngakunya milenial dan Ingin berkontribusi lebih.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menafsirkan Konsep Pemenang Lomba Desain Ibu Kota Baru Nagara Rimba Nusa

15 Maret 2020   17:05 Diperbarui: 16 Maret 2020   17:27 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di dalamnya penuh dengan peralatan (office equipment) canggih, nirkabel, peralatan otomasi kantor, dilengkapai dengan peralatan monitoring terhadap gangguan dan bahaya. Suasana kerja ruang kantor yang sangat nyaman namun tidak menurunkan ritme kerja. 

Setiap unit kantor dan instansi dilengkapi dengan ruang multi media yang canggih dengan sentuhan teknologi virtual reality, sehingga memudahkan masing-masing unit dan pemangku jabatan saling berkoordinasi dan bersinergi. Apa yang kita tonton dalam film-film fiksi futuristik bukan tidak mungkin diterapkan dalam sistem perkantoran di IKN baru nanti. 

Pembangunan perumahan bagi warga pemukim juga tidak kalah persiapannya dalam hal penerapan teknologi. Selain desain bangunan yang modern, rumah-rumah tapak dibangun selaras dengan alam. 

Ruang terbuka hijau lebih mendominasi luasan lahan. Tiap rumah dilengkapi dengan peralatan pintar dan terhubung dengan pusat monitoring. Fungsi monitoring disini lebih ditujukan untuk penjagaan keamanan dan keselamatan. Tiap rumah dilengkapi supplai listrik, air bersih, saluran komunikasi, jaringan pembuangan air limbah. 

Semuanya dikontrol secara otomatis dari pusat pantau dan kendali. Bahkan sampai hal-hal penggunaan energi dan peralatan rumah tangga hingga penanganan sampah-pun tidak luput dari pantauan. Diperkirakan penggunaan gas alam akan berkurang diganti dengan sistem pemanas listrik untuk memasak. 

Bagi pegawai menengah (setingkat eselon 3 ke bawah) maka penyediaan pemukiman dibuat secara vertikal. Tentu dengan fasilitas yang sama seperti rumah tapak. Dalam hal kenyamanan dan kelengkapan justru melebihi apartemen mewah yang ada saat ini. 

Dapat dipastikan bahwa nanti setiap jiwa pemukim terpantau oleh alat monitor, demikian juga bagi pendatang. Pihak Otoritas akan menerapkan sistem pemantau yang menggunakan teknologi Pengenalan Wajah secara Digital (Digital Face Recognition). 

Applikasi ini sebenarnya sudah lama digunakan oleh negara-negara maju, seperti Skynet di AS dan di China dikenal dengan nama Social Credit System. Semua teknologi pintar sudah tersedia di-"pasar". Diadakannya fasilitas itu semua demi ketertiban dan keselamatan warga tanpa melanggar ranah privasi individu.   

Pengadaan sarana transportasi lebih dititik beratkan pada Sistem Transpormasi Massal. Dengan jumlah penduduk yang kurang dari satu juta jiwa sistem ini dianggap efektif dan murah. 

Sarana Transportasi massal menggunakan kendaraan futuristik yang cepat, effisien dan murah serta ramah lingkungan. Pertimbangan pemilihan moda transportasi tentu saja sudah memperhatikan aspek keselamatan sebagai prioritas utama. Kendaraan dengan teknologi Maglev (Magnetic Levitation) dianggap sesuai bagi memenuhi kebutuhan itu.

Hal diatas semua minimal harus tersedia jika memang kita ingin membangun kawasan ibu kota yang representatif dan memenuhi kriteria sebagai ibu kota yang: Ikonik, Ramah Alam, Modern dan Futuristik. Dengan gambaran diatas sepintas kesannya seperti kawasan rekreasi. Hal itu tidak bisa dihindari mengingat banyak hal-hal baru yang akan di-install di IKN nanti. Warga akan berbondong-bondong ingin melihat, merasakan dan mengagumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun