Mohon tunggu...
Isa Azahari
Isa Azahari Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultant SDM

Pemerhati Pembangunan Ibukota Negara Baru. Ngakunya milenial dan Ingin berkontribusi lebih.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama FEATURED

Ibu Kota Negara Baru, Sebuah Keniscayaan dan Harapan

11 Maret 2020   23:37 Diperbarui: 19 Januari 2022   11:15 1408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo berjalan di kawasan hutan saat meninjau salah satu lokasi calon ibu kota negara di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Rabu (8/5/2019). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc)

Bila ada yang bertanya: Apakah nanti ada rumah sakit, sekolah dan universitas, tempat ibadah, mall, restoran, hotel, pusat rekreasi, bioskop, jawaban atas semua pertanyaan itu adalah: "IYA Semua Ada" namun dalam skala dan proporsi sebagai pemenuhan kebutuhan warga dan pendatang.

Tentunya di IKN Baru nanti akan ada rumah sakit yang sangat memadai bagi warga, akan ada universitas yang bisa dijadikan pusat riset ilmu pemerintahan atau ilmu yang serumpun, akan ada hotel dan restoran bagi warga dan pendatang atau bahkan turis.

Akan ada tempat ibadah yang sangat ikonik dengan kapasitas melebihi dari yang diperlukan dll dll. Dan yang pasti juga akan ada Bandara, Sarana Transportasi, Bank lengkap dengan CDM-nya (Cash Deposit Machine).

Beberapa negara telah berhasil memindahkan (baca: memisahkan Ibu Kota dengan pusat bisnis) seperti: Malaysia, Australia, Amerika, Brasilia, Mesir, bahkan Inggris dulu sebelum London, Ibu Kota adalah Winchester, Ibu Kota Italia dulu adalah Turin lalu pindah ke Roma. 

Dan Kanada sudah 4 kali pindah mulai dari Kingston, Montreal, Toronto, Quebec dan terakhir Ottawa. Semua dengan alasan efektifitas jalannya roda pemerintahan.

Saat ini memang banyak pihak yang skeptis bahkan resisten terhadap wacana Pemindahan Ibu Kota. Banyak issue yang mereka pertanyakan: bagaimana dengan lingkungan? Pasti banyak pohon-pohon ditebang? 

Bagaimana kelangsungan habitat hewan endemik di sana? Bagaimana bila terjadi kebakaran hutan? Bagaimana bila terjadi gesekan sosial dengan penduduk setempat? Bagaimana nasib hutan gambut? Dsb dsb. Tapi percayalah semua keraguan itu akan terjawab nanti.

Apa keuntungannya bagi Negara? Ibu Kota baru akan menjadi kota model (percontohan) dan referensi bagi daerah lain dalam membangun kota. Letak IKN Baru yang berada di tengah-tengah geografi Indonesia memberikan kemudahan untuk dijangkau dari seluruh provinsi. 

Pengembangan yang terbuka luas. Mengingat wilayah pulau Kalimantan yang sangat luas maka pengembangan (terutama bidang agraris) sangat terbuka. Terjaganya hutan tropis berkat pemantauan langsung oleh otoritas pusat. 

Hal ini nantinya bisa menihilkan Illegal Logging yang sangat merugikan negara. Keuntungan yang tak terpikirkan adalah terhubungnya wilayah daratan dengan dua negara tetangga yaitu Malaysia (Sabah dan Sarawak) serta Brunei Darussalam. 

Apa Keuntungannya  bagi Pulau Jawa dan Jakarta sendiri? Bagi pulau Jawa pada umumnya dan Jakarta pada khususnya keuntungannya antara lain: berkurangnya beban demografi, berkurangnya ancaman terhadap bahaya lajunya pertambahan penduduk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun