Mohon tunggu...
Tri Haryanto
Tri Haryanto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Tulisen Opo sing neng pikir kan latimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seorang Lelaki dan Hujan

1 Februari 2021   22:39 Diperbarui: 1 Februari 2021   22:41 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Dari freepik.com

Mendung masih bergelayut manja di pundak cakrawala
Rinai hujan pelan jatuh menitik
Seketika alam berselimut dingin
Mengaburkan jarak pandang

Seorang lelaki setia menunggu hujan
Hujan tersenyum mengusap lembut pipi lelaki
Ada sendu yang ingin dipecahkan bersama hujan
Sayang, hujan tak mampu mengeja riak rindu di dada kian membuncah
Perih

Lelaki itu masih saja menyembunyikan benih rindu di sela rimbunan senyum
Hujan hanya mampu mencium aroma hening ciptaan lelaki
Akankah bertemu setangkup rasa dalam sendu?
Entahlah

Seorang lelaki hanya menunggu pasrah
Pada hujan yang kini membasah
Gumpalan sendu ini tak jua mampu dicacah
Tersisa sayatan-sayatan resah
Yang jelas, ia tegar mengusir marah

Liukan rinai hujan cukuplah sudah
Pengobat segenap gundah
Penghapus segenap salah
Lahirkan benih-benih rindu yang kian berkecambah 

Sangar penantian, 1 Februari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun