Mohon tunggu...
Bima Cakra Buana
Bima Cakra Buana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa PWK

201910501078

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurang Maksimalnya Anggaran APBD dalam Pembangunan Kota Jember

20 April 2021   22:36 Diperbarui: 21 April 2021   20:50 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kota Jember merupakan kota yang tergolong aktif dalam aktifitas masyarakatnya mulai dari segi pendidikan terdapat banyak universitas bergengsi yang selalu diminati para pelajar dan menjadi tempat mengasah ilmu ke tingkat yang lebih tinggi. 

Dari segi pariwisata kota Jmeber memiliki festival tahunan yang bernama JFC atau Jember Fashion Carnaval yang menjadi daya tarik kota jember untuk menarik para wisatawan asing maupun lokal berkunjung kesana dan masih banyak lagi segala aspek yang mendukung aktifitas kota. Dengan adanya aktifitas yang padat maka tentu akan muncul kemungkinan untuk meningkatkan kapasitas kota serta menambahkan aspek pendukung untuk faktor-faktor aktifitas kota dengan mengadakan rencana pembangunan daerah atau kota. 

Rencana pembagunan atau perencanaan daerah merupakan proses untuk menentukan wujud serta tindakan masa depan daerah yang akan diambil secara tepat dengan memperhitungkan segala faktor dan sumber daya yang tersedia . Dalam proses pembangunan memerlukan adanya faktor dana atau keuangan untuk mewujudkan rencana dari pembangunan tersebut. Faktor dana untuk pembangunan daerah biasa disebut dengan APBD yang terlah direncanakan dan menjadi salah satu faktor terpenting untuk menjalankan pembangunan daerah.

Anggaran Pemdapatan dan Belanja Daerah yang biasa disingkat dengat APBD merupakan anggaran keuangan yang direncanakan tahunan oleh pemerintah daerah yang dibahas serta disetujui oleh pemerintah daerah dan DPRD yang kemudian ditetapkan dengan pereturan daerah beserta tujuan APBD. APBD dibuat dengan pertimbangan kebutuhan masyarakat yang nantinya dampak dari penggunaan anggaran daerah dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dari daerah tersebut.  Hadirnya anggaran daerah merupakan hal yang menentukan pengambilan keputusan pemerintah untuk merencanakan arah dari pembangunan suatu daerah. 

Pembangunan kota jember sendiri meliputi pembangunan kebutuhan infrastruktur kota jember yang perlu adanya perhatian dari pemerintah daerah.  Keberadaan infrastruktur sendiri dapat dirasakan dampaknya secara langsung oleh masyarakat yang menggunakannya sehingga dapat memperlancar jalannya aktifitas di kota. Rencanan pembagunan infrastruktur di kota jember bahwa pada tahun 2018 perubahan APDB memprioritaskan pembangunan infrastruktur. Pada jemberkab.go.id hal tersebut diungkapkan Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. usai pembahasan perubahan APBD di gedung DPSD Jember, kamis (13/9/2018).

“Di perubahan ini kita mengakomodir keinginan masyarakat. Masyarakat paling banyak menginginkan infrastruktur. Dengan mempertimbangkan waktu yang sekiranya masih bisa ditindaklanjuti, tidak kekurangan waktu kita tindaklanjuti,” terangnya. 

Pembangunan infrastruktur yang dimaksud seperti kegiatan pemasangan penerangan jalan umum, perbaikan sistem manajemen sampah, pembaruan dan perbaikan jalan beraspal dan lain sebagainya yang bisa berdampak langsung kepada masyarakat. Namun hal tersebut tidak dapat terlaksana dengan baik dikarenakan terkedala waktu yang tak kunjung selesai dan pada akhirnya pembangunan infrastruktur tersebut diharuskan untuk dieksekusi supaya menghindari adanya kebocoran dana tidak terduga. 

Hal tersebut diperburuk dengan adanya anggaran RPJMD (Rencana Pembangaunan Jangka Menengah Daerah) berjumlah 5 miliar yang direncanakan untuk membangun beberapa jembatan. Namun pada hasil pelaksanaan RPJMD anggaran yang di gunakan hanya berjumlah 4,4 miliar untuk pembangunan di satu jembatan saja. Dengan demikian tentu menunjukkan bahwa pemerintah tidak mampu mengelola anggaran APBD yang telah direncanakan sebagaimana mestinya.

Dampak dari kesalahan pengelolaan tersebut dapat dilihat dari jalanan kota jember yang berlubang dan rusak hampir sebanyak 77,2%. Hal-hal yang sedemikian berpotensi menghambat laju pertumbuhan kota jember apalagi dalam proses pembangunan. Supaya kesalahan dalam pembangunan kota tidak terulang kembali maka pada tahun 2020 terdapat pemilihan kepala daerah kembali yang akhirnya berdampak pada berhentinya dana pembangunan karena pemberhentian pembahasan peraturan daerah. 

Setelah pergantian kepala daerah tentu tidak begitu mudahnya memperbaiki permasalahan pembangunan yang terjadi. APBD tidak hanya digunakan untuk membangun kota jember saja. Terdapat banyak faktor yang perlu pendanaan untuk mengstabilkan pertumbuhan kota. Mengingat bahwa pada saat tahun 2020 terjadi wabah covid 19 yang menjadi prioritas pemerintah untuk menekan angka tertular. APBD tentu memiliki kemungkinan bahwa beberapa persen lebih banyak dianggarkan untuk membenahi faktor kesehatan. 

Dampak dari covid 19 tidak hanya mempengaruhi faktor kesehatan saja mulai faktor sosial dan ekonomi karena banyaknya industri mengalami kebangkrutan sehingga memaksa melakukan PHK pada karyawannya. Dalam hal pendidikan juga mendapatkan dampak karena pelarangan adanya pembelajaran tatap muka sehingga perlu adanya dukungan anggaran untuk memberikan bantuan akses internet supaya masyarakat kurang mampu tetap mengikuti kegiatan pembelajaran secara offline.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun