Mohon tunggu...
Tri Sapta Mw
Tri Sapta Mw Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis untuk menambah pengetahuan. Amunisi menulis adalah membaca.

Bekerja di Sekolah Tetum Bunaya Cipedak Jagakarsa Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perjalanan Bahagia

31 Desember 2020   02:05 Diperbarui: 31 Desember 2020   02:09 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok pri/Saya mengirim paket untuk saudara

Sebuah garis  adalah kumpulan dari titik-titik. Hidup hari ini juga kumpulan dari peristiwa dari kecil hingga saat ini.  Ada  fase sulit, mudah, sedih, gembira, sukses, bahagia. Ada yang memaknai bahagia dengan kepemilikan materi, kesuksesan, dan bahagia bila berbagi. Seperti yang dilakukan pak Djohari Zein, komisaris PT JNE. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir. Saat krisis ekonomi tahun 1998, banyak karyawan di PHK. Melihat kondisi ekonomi Indonesia, pak Zein membuka peluang usaha. Beliau menawarkan bentuk usaha membuka  cabang JNE. Tahun tersebut agen  diberikan timbangan. Awalnya animo masyarakat sedikit yang mau. Lama kelamaan makin banyak yang mau. 

Seiring waktu JNE makin berkembang.  Tahun 1990, pendapatan 1 milyar, berikutnya naik 30%-40%.  Kenaikan pendapatan bisa cepat karena model bisnis berubah. Sejak tahun 1990  pembelian dan penjualan  bergeser ke arah daring. JNE siap dengan model bisnis seperti ini sebab mempunyai banyak agen JNE. Pak Djohari menganggap ini keajaiban berbagi atau sedekah bisnis. 

Semangat berbagi ditularkan oleh pak Soeprapto Soeparno (alm) kepada pak Djohari Zein kemudian menjadi value JNE. Sebelum menjadi komisaris, pak Djohari sendiri menyantuni dan juga dalam bentuk lain. Mengajak salah satu anak yatim, kemudian ia diajak ke supermarket, belanja keperluannya dan teman-temannya. Melatih kepemimpinan. Dilain waktu  mengajak anak-anak yatim ke tempat makan istimewa.


JNE memberi ruang untuk  masyarakat umum, JNE mendukung pembinaan UMKM  dengan mengadakan pelatihan  dan seminar. Ibu-ibu diberi pelatihan menjahit. Misalnya JNE Medan  membangun community development, di 8 kota Kabupaten.

Perusahaan yang berdiri tanggal 26 November 1990,  dalam menghadapi kompetitor mengunakan strategi marketing langit. Sebuah keyakinan, rezeki atau omzet datang dari Tuhan. Selain juga itu menggunakan model Strategic, System, Human Capital, Corporate Culture.

Corporate Culture JNE berupa motivasi  spiritual, bentuknya berupa meaning of work conneting happiness (menghantarkan kebahagiaan). Makna kerja bagi karyawan JNE, ada nilai kebaikan disetiap paket yang dikirim. Allah membalas melebihi gaji/upah.

JNE salah satu langganan saya untuk mengirim barang dagangan. Tak pernah mengecewakan. Ibu saya dari Kalimantan Selatanpun sering menggunakan JNE. Beberapa hari lalu Ibu mengirim  buah Kalang Kala. Sampai dengan cepat. Buah Kalangkala jarang berbuah.  Ketika ibu  mengirim buah kalangkala, kami sangat senang. Beliau bahagia karena memberi.

dokpri
dokpri

Filosofi JNE adalah berbagi dan memberi. Ada kebahagian ketika melakukan hal itu. Saya sepakat dengan hal ini. Ada hal yang berkesan dimasa awal pandemi. Saya ingin berangkat umroh  dengan Ibu saya. Alhamdulillah saya mempunyai tabungan untuk berangkat haji. Sedangkan ibu saya sudah berusia 76 tahun. Tak apalah ongkos tambahan ibadah haji saya digunakan untuk umroh terlebih dahulu.  Beliau pernah berucap ingin umroh bersama dengan saya. Hal tersebut sudah beberapa tahun lalu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun