Mohon tunggu...
Zainul Anwar
Zainul Anwar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, 21107030157, ngedit vidio marker dan bermain catur.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Nikmatnya Kuah Daun Kelor yang Dipercaya Sebagai Pengusir Jin

8 Juni 2022   10:01 Diperbarui: 8 Juni 2022   10:06 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : google kompas.com

Jika kalian mendengar pulau Madura, maka hal apa yang terlintas dalam benak kalian? Mungkin salah satunya adalah pulau dengan penghasil garam terbesar di Indonesia, atau pulau yang terkenal dengan kuliner satenya? Itu adalaha salah satu fakta yang ada di Madura.selain fakta tersebut, ada satu fakta tentang Madura yang sangat populer. Yaitu kuah daun yang berbahan dasar daun kelor, mungkin sebagian banya masyarakat Indonesia belum mengetahui salah satu kuah khas Madura yang satu ini. Maka dari itu, saya sekarang akan membahas tentang seputar daun kelor dari Madura.

Siapa diantara kalian yang belum mengetahui apa itu daun kelor? Kelor atau merunggai adala adalah sejenis tumbuhan yang berasal dari daerah tropis dan subtropis. Tumbuhan asli suku Moringaceae ini termasuk kedalam tumbuhan yang berumur panjang, berbunga sepanjang tahun serta dapat hidup ditempat panas extrim. Tumbuhan ini memiliki daun yang sangat kecil serta memiliki biji yanga bisa di gunakan untuk menjernihkan air dalam skala kecil.

Di Indonesia sediri, daun dari tumbuhan ini digunakan sebagai pangan dan juga obat. Ada juga di sebagian wilayah di Indonesia yang memercayai bahwasannya daun kelor dapat di jadikan alat sebagai pengusir jin atau sebagai peluntur jimat. Namun ada juga yang menggunakan daun ini  sebagai masakan seperti kuah, tumis, dan beberapa lauk lainnya.

Madura salah satunya. Selain budaya carok dalam urusan-urusan tertentu, ternyata masyarakat pulau garam ini memiliki kekhasan tersendiri dalam mengolah makanan setiap harinya. Makanan tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah daun kelor yang di jadikan kuah maupun sayur tambahan dalam masakan tumis. Makanan tersebut biasa di konsumsi dengan nasi merah (nasi yangterbuat dari beras jagung) serta dibarengi dengan ulekan ikan cakalan atau ikan kering. Memang kedengarannya begitu sederhana, tetapi siapa sangaka rasanya melebihi kelezatan masakan di retoran bintang lima.

Sumber gambar: www.nu.or.id
Sumber gambar: www.nu.or.id

Kuah tersebut biasanya dimasak dengan bumbu-bumbu yang sederhana, seperti bawang putih, bawang merah, garam, MSG serta bumbu-bumbu lainnya. Pengolahannya juga tidak sesulit memahami sikap dan tingkahlaku perempuan kok. Jadi teman-teman tidak perlu khawatir untuk membuat olahan tersebut.

Makanan tersebut termasuk makanan pokok masyarakat Madura.  Ada satu ucapan dari sesepun yang menarik, "Jhek ngocak ngakan, mon ta'akoa ghengan marongghih ben nasek jheghung pole kocekkah cakalan". Makan belum di sebut makan jika tidak makan nasi merah (nasi jagung) yang dicampuri kuah daun kelor serta ulukan dari ikan cakalan. Begitulah kira-kira makna dari perkataan sesepuh orang Madura.

Jika dulu pada zaman para sesepuh, makanan yang paling di rindukan adalah nasi putih dan daging ayam, maka untuk saat ini makanan dulu begitu di rindukan. Mengutip perkataan embah saya di kampong, "mon lambe' Cong, se ekaperak ben reng Mathureh, thinglah bektoh tellasan. Polanah bisah ngakan nase' pote ben jhukok ajem." Artinya, kalau dulu Cong (sebutan dari kata kacung yang di tunjukkan pada anak kecil laki-laki), yang paling di bahagiakan orang Madura adalah ketika waktu lebaran tiba. Karena di saat lebaran tiba, masyarakat Madura bisa menikmati nasi putih dengan lauk ayam. Jadi tak heran jika di waktu lebaran tiba, para warga menyuguhkan nasi merah (nasi jagung) dengan berbagai lauk daging dan tentunya kuah daun kelor dan ulekan cabe rawit yang di campur ikan cakalan juga termasuk makanan yang di suguhkan.

Menariknya, dari berbagai macam makanan yang di suguhkan, nasi merah (nasi jagung) dan kuah daun kelor serta sambal ikan cakalan (ikan cakalan yang di ulek dengan sambal cabe rawit) adalah menu paforit  masyarakat Madura. Mereka berpendapat bahwa makan tanpa tiga makanan tersebut, belum dikatakan makan yang sebenar-benarnya makan. Dari saking sukanya masyarakat Madura terhadap daun kelor, mereka menanam pohon tersebut di ladang, kebun, bahkan di depan rumah yang berfungsi sebagai penyangga tabing (pagar rumah yang terbuat dari bambu serta di susun rapi).

Sebetulnya, daun kelor mempunyai beberapa manfaat dalam kesehatan juga kecantikan. Sehingga dapat mencegah dan juga dapat menyembuhkan penyakit. Beberapa manfaat daun kelor dalam kesehatan sebagaimana berikut :

  • Dapat meningkatkan Antioksidan setelah Menopause.
  • Mencegah resiko terjadinya komplikasi pada ibu hamil.
  • Bisa di jadikan masker bibir alami.
  • Dapat mengecilkan pori-pori kulit.
  • Dapat menghilangkan jerawat.
  • Dapat mencerahkan serta meratakan warna pada kulit.
  • Mengurangi kolesterol jahat.
  • Dapat menjaga daya tahan tubuh.
  • Dapat mencegah diabetes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun