Mohon tunggu...
Madin
Madin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penyuka bubur kacang hijau, wartawan, penulis, fotografer, peminat travelling dalam rangka menyaksikan kebesaran Allah SWT, Motto : Menulis untuk berbagi. Berucap, bertindak dan berbuat sesuatu yang bisa memberi manfaat kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

LDII Siapkan Generasi Emas Melalui 'Program Tri Sukses'

29 November 2014   23:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:30 1456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)

[caption id="" align="aligncenter" width="1023" caption="Logo Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), dokumentasi pribadi"][/caption]

PEMERINTAH Indonesia telah mencangkan program ‘Generasi Emas Indonesia 2045'. Tepat pada tahun 2045 kedepan, Indonesia secara matematis 100 tahun terlepas dari belenggu penjajah. Ditahun tersebut Indonesia mengharap memiliki gold generation yang dapat membangun bangsa kearah yang lebih baik.

Tahun 2014 ini hingga 2035 adalah masa menanam generasi emas tersebut. Oleh karenanya, dalam kurun waktu tersebut pemerintah dan segenap masyarakat terus menggalakkan program pendidikan. Salah satu bukti keseriusan pemerintah ialah dengan penerapan Kurikulum 2013.

Dalam kurikulum 2013 tak hanya aspek kognitif (transfer keilmuan) yang dikejar. Pemerintah juga mulai menekankan pentingnya pendidikan karakter (aspek afektif). Revolusi mental menjadi penting, sebab akhir-akhir ini nilai-nilai keluhuran bangsa semakin luntur.

Aspek yang tak kalah juga harus mendapat perhatian ialah aspek psikomotorik (kemandirian). Keseimbangan antara 3 komponen ini adalah modal dasar dalam rangka menyongsong generasi emas indonesia 2045.

Ketercapaian penguasaan akademik, karakter yang santun dan keterampilan yang mumpuni merupakan faktor kunci untuk menghasilkan manusia Indonesia yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompetitif.

Dengan demikian harapan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang menempati posisi 12 besar dunia pada 2025 dan 8 besar dunia pada 2045 dalam pertumbuhan ekonomi dapat tercapai.

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) sebagai ormas dakwah berupaya membantu pemerintah dalam rangka menyukseskan program generasi emas ini. LDII telah lama menyusun program andalan. LDII telah mencanangkan “Tri Sukses Generasi Penerus”.

Melalu program Tri Sukses-nya, LDII mencetak generasi muda yang memiliki :

1. Ilmu dan kepahaman agama

Target yang LDII ingin capai ialah anak muda dapat :

  1. Mengerti dan memahami kedudukan dirinya sebagai hamba Allah SWT. Mereka dituntut untuk melaksanakan kewajiban yang tidak bisa di wakilkan kepada siapapun dan ditunda sesaat pun, yaitu beribadah kepada Allah.
  2. Mengerti dan memahami bahwa amalan ibadah yang berdasarkan Alquran dan Alhadist yang tidak di campuri dengan bid’ah, khurofat, syirik, tahayyul serta murni niatnya yaitu mengharapkan rahmat Allah dan terhindar dari siksa Allah.
  3. Mengerti dan memahami peraturan Allah dan Rosul berupa perintah, larangan, halal haram, dosa pahala, surga dan neraka.
  4. Mengerti dan memahami bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk beramar ma’ruf nahyi mungkar.

2. Akhlaqul Karimah

LDII membina generasi muda Indonesia agar memiliki karakter, sopan santu, tata krama, dan budi pekerti yang luhur yang menjadi ciri khas bangsa ini. Dengan demikian generasi Indonesia dapat mengamalkan nilai-nilai yang terkadung dalam Pancasila, sila ke-2, kemanusiaan yang adil dan beradab.

Caranya yang ditempuh LDII dalam membina mental anak bangsa ialah dengan pengkajian dalil quran dan hadis hadis tata krama, nasehat agama, simulasi budi pekerti dll.

3. Kemandirian

LDII berkomitmen menumbuhkan generasi yang dapat hidup denga mandiri, tidak tergantung pada orang lain. Cara yang ditempuh, salah satunya ialah dengan mengadakan pelatihan kewirausahaan.

Konsep Pembinaan Generasi Muda

Untuk menyukseskan Tri Sukses Keberhasilan tersebut maka LDII telah menyusun sebuah konsep dakwah. Dimana konsep yang LDII miliki dikemas dengan sangat profesional. Konsep dakwah juga terus mengikuti perkembangan zaman. Program pembinaan yang ada di lingkup LDII sangat terstrukur, jelas dan berkesinambungan. LDII melakukan pembinaan mulai dari tingkat pusat, DPW, DPD, PC hingga PAC. Pembinaan LDII merata dari Sabang sampai Merauke.

Pembinaan LDII dimulai dari tingkat caberawit (usia PAUD sd SD kelas 6), pra remaja (usia SMP), remaja (SMA ke atas sd usia 30 tahun yang belum menikah). Kegiatan pengajian dilingkup LDII banyak pula diikuti oleh masyarakat umum.

Untuk membantu kelancaran pembinaan maka dibentuklah forum Penggerak Pembina Generus (PPG) ditiap-tiap DPD kabupaten/kota. Di dalam forum PPG sendiri terdiri pelaksana bidang-bidang yang berbeda. Mulai dari kurikulum, kesekretariatan, kemandirian, penggalang dana, sarana dan prasarana, seni dan olahraga, keputrian, dsb.

Pada tingkatan terbawah (PAC) dibentuklah ‘Forum Musyawarah Lima Unsur’ yang meliputi dewan penasehat, pengurus, muballigh-muballighot, pakar pendidik dan orang tua. Lima unsur ini adalah pelaksana kegiatan di lapangan yang bertanggung jawab membina anak muda.

Dengan terbentuknya forum PPG dan 5 unsur ini pembinaan generus bangsa dapat lebih terprogram, terarah dan terukur dalam rangka menciptakan generasi yang profesional-religius.

Pembinaan generasi muda LDII mulai nampak hasilnya. Jika generasi pada umumnya minim pembinaan, maka beda dengan generasi LDII. Anak muda LDII sibuk dalam kegiatan positif. Mulai dari pengajian di majelis taklim, pemondokan di ponpes, program penghataman quran dan hadis, Camping Cinta Alam Indonesia (CAI), kepramukaan, sepakbola, pencak silat, senam barokah, pelatihan IT, pelatihan kewirausahaan dll.

Pengurus LDII secara tegas melarang remaja binaannya merokok. Begitupula melarang remaja bergaul bebas antara pria dan wanita yang bukan mahrom. Termasuk LDII memberikan aturan pakaian remaja wanita yang harus sesuai syariat.

Dengan intensnya program pembinaan, maka generasi LDII telah dipersiapkan menjadi harapan bangsa. Generasi LDII bertransformasi menjadi generasi masa depan. Sebab itu, dibutuhkan dukungan berbagai pihak kepada LDII dalam menyiapkan generasi bangsa yang profesional religius ini.

Kita perlu menelaah pesan yang senantiasa relevan di segala zaman dari tokoh pendidikan kita, Ki Hajar Dewantoro. Pesannya, ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Artinya : di depan memberikan teladan, di tengah memberikan bimbingan, dan di belakang memberikan dorongan kepada generasi muda kita.

Semoga anak muda Indonesia dapat menjadi generasi yang berilmu agama yang tinggi, berakhlakul karimah dan memiliki kemandirian. Dengan harapan mereka dapat membawa kemajuan bagi bangsa ini kedepannya.

Bagaimanapun juga, berhasil atau tidaknya generasi emas Indonesia ini merupakan tanggung jawab kita bersama. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun