Mohon tunggu...
Rindi Antika
Rindi Antika Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswi SMAN 1 PADALARANG

mendesain baju atau suatu karya yang memuat pada keterampilan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sekali Seumur Hidup

4 Oktober 2022   08:08 Diperbarui: 4 Oktober 2022   08:12 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

 Awal mula semua ini terjadi pada saat aku duduk di bangku sekolah kelas 7 SMP bertepatan di SMPN 3 Padalarang. Disaat pagi yang sangat cerah Rindu bersekolah seperti kalanya anak-anak yang sekolah dia menjadi salah satu siswa yang aktif dikelas dan selalu membuat orang lain tertawa.

Kemudian sesampainya di rumah sekitaran jam 15.00 dia segera mengganti baju dan sholat. Selang beberapa waktu temannya bernama Tiara mengajak rindu untuk ke fotocopyan disitulah semuanya terjadi.

Sesampainya difotocopyan Tiara menyerahkan berkas yang perlu difotocopy dan Rindu menunggu nya. Selesai disaat jalan pulang mereka menikmati jalanan itu dengan riang gembira. Dan pada saat belokan tiba-tiba Rindu salah meng gas motornya dan terjadilah 

DUGGG...... Terjatuhlah 

Motor yang aku kendarai menabrak salah satu pagar milik orang lain dan mengakibatkan pagar itu roboh. Disitu aku melihat banyak orang yang menghampiriku dan seketika suasana pun gelap gulita. 

Sesudah itu orang-orang membawaku ke klinik terdekat yaitu Klinik Mitra Husada. Mamahku datang sambil menangis mungkin karena dia terkejut mengapa anaknya bisa begini, dan akhirnya dokter memeriksa lalu berkata untuk membawaku ke Rumah Sakit Kharisma. 

Akhirnya akupun dibawa ke Rumah Sakit tersebut,sesampainya disana akupun langsung diberikan pertolongan oleh dokter-dokter yang berada disana setelah beberapa menit kemudian akupun terbangun dan merasakan sakit diseluruh badanku terutama di kepala dan kaki ku. Dan ternyata dokter pun menyarankan untuk me rongsen kepalaku dan kaki ku, akhirnya akupun di rongsen.

Dokter pun berkata "Hasil rongsen ini belum keluar nanti saya beritahu jika sudah keluar"

Setelah beberapa menit kemudian hasil rongsen pun keluar dan dokter pun berkata " jika ada apa-apa seperti muntah,pusing harus segera dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung agar segera di tangani ". Semua anggota keluarga akhirnya membawaku pulang dari rumah sakit itu, selang beberapa waktu ada seseorang yang menyarankan kepada mamahku agar aku di bawa kerumah sakit Kartini.

Kemudian setibanya pada pukul 21.00 malam keluarga ku pun membawaku kerumah sakit Kartini. Aku pun segera di periksa dan dokter pun berkata bahwa ada luka yang cukup dalam yang berada di daguku. Daguku pun di jahit sebanyak 7 jahitan setelah semuanya selesai aku dan keluargaku pun pulang.

Sesampainya dirumah aku dikasih obat semua baik -baik saja dan tetangga ku pun melihat kerumahku dan selang 2 jam kemudian akupun muntah dan merasakan sakit yang luar biasa di bagian kepalaku. Ibuku panik dan dia bersama keluargaku membawaku ke Rumah Sakit Dustira dan akupun di sitisken dan hasilnya pun keluar. Akhirnya ada gumpalan darah dikepalaku yang harus segera dikeluarkan. Dokter pun berkata " ibu dan bapak dan semua anggota keluarga maaf anak ini harus segera ditangani takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kepada anak ini " sambil menunjukkan rasa khawatir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun