Mohon tunggu...
Alfiatul Janah
Alfiatul Janah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

NILAI MORAL PADA PERISTIWA-PERISTIWA SEJARAH

4 Desember 2022   19:45 Diperbarui: 4 Desember 2022   23:03 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang sudah kita ketahui  baik buruknya tindakan yang kita lakukan selalu berkaitan dengan setiap kehidupan maupun peristiwa yang ada. Tindakan-tindakan tersebut sebagaimana telah terkandung pada nilai-nilai moral yang ada. Nilai moral akan menjadi salah satu hal yang dapat memotivasi seseorang dalam setiap hal yang akan ataupun telah ia lakukan. Nilai moral sendiri juga dapat dijadikan pembelajaran bagi setiap orang yang untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Banyak hal yang bisa didapatkan dari pembelajaran nilai-nilai moral, salah satunya kita dapat berperilaku lebih baik lagi, seperti saling mengingatkan kepada setiap pribadi bahwa harus memperlakukan diri sendiri maupun orang lain dengan hal yang baik sebagai salah satu bagian dari masyarakat. Setiap aspek kehidupan terdapat nilai moral yang terkandung di dalamnya, termasuk juga pada aspek pendidikan. Dalam aspek pendidikanpun tidak hanya pendidikan agama saja yang memiliki nilai moral di dalamnya, melainkan dalam pendidikan sejarahpun terdapat nilai moralitas yang bisa kita dapatkan.

Sejarah sendiri bukan semata mata hanya rangkaian cerita belaka, akan tetapi di dalam cerita sejarah terdapat fakta dalam dunia nyata yang memang sudah pernah terjadi sebelumnya. Apabila kita mempelajari sejarah kita tidak hanya akan belajar mengenai masa lalu saja, akan tetapi kita akan mempelajari kebenaran mengenai pengetahuan-pengetahuan yang pernah ada di masa lalu. Akan tetapi selain hal tersebut dalam sejarah kita juga akan mempelajari mengenai nilai moralitas, karena setiap peristiwa-peristiwa sejarah yang ada tentunya terkandung nilai moral di dalamnya. Dan nilai-nilai moral tersebut dapat kita jadikan contoh, motivasi, serta pembelajaran untuk kita di masa kini.

  • Nilai moral kerja keras

Kerja keras sangat erat kaitannya dengan perjuangan. Setiap perjuangan membutuhkan kerja keras untuk dapat mewujudkannya. Sama halnya dengan perjuangan memerdekakan bangsa yang telah dilakukan oleh para pejuang-pejuang bangsa. Sebelumnya sudah kita ketahui bahwa bangsa Indonesia sudah memperjuangkan kemerdekaan sangat lama dan dengan banyak pengorbanan yang harus dilakukan. Seperti pada salah satu peristiwa sejarah yaitu pada peristiwa perumusan naskah proklamasi kemerdekaan, pada saat diketahui melemahnya jepang karena sekutu merupakan saat-saat di mana menjadi kesempatan yang baik bagi bangsa Indonesia. Pada saat itu Ir Soekarno bekerja keras untuk dalam pembuatan naskah proklamasi untuk kemerdekaan bangsa Indonesia ditengah-tengah perdebatan antara golongan muda dan golongan tua mengenai bagaimana proses proklamasi kemerdekaan akan dijalankan. Pada saat itu juga golongan muda bekerja keras menyusun strategi agar pemikirannya dapat diterima oleh golongan tua untuk memproklamasikan kemerdekaan tanpa campur tangan dari bangsa lain, apalagi dengan embel-embel diberikan kemerdekaan atau dimerdekakan oleh bangsa lain. Hal tersebut menjadikan kita mengetahui dalam setiap peristiwa sejarah selalu terdapat nilai kerja keras di setiap perjuangannya yang dapat sisi baik dan benarnya sebagai teladan untuk kita pada masa sekarang. Hal ini dapat diimplementasikan dalam dunia pendidikan seperti, kita harus senantiasa bekerja keras dalam belajar untuk menempuh pendidikan yang lebih baik lagi, kita juga harus lebih giat lagi dalam mengembangkan pengetahuan kita sebagai seorang penerus bangsa.

  • Nilai moral religius, cinta damai dan toleransi

Nilai religi sudah melekat erat pada bangsa Indonesia sejak dahulu. Sebelum masuknya agama-agama yang sekarang ini ada di Indonesia, masyarakat Indonesia sudah memiliki kepercayaan menyembah roh atau arwah yang biasa di sebut dengan kepercayaan animisme dan dinamisme. Nilai religi, cinta damai sera toleransi ini dapat kita ketahui juga dari periode agama Hindu Budha di Indonesia yang berlangsung kurang lebih 12 abad lamanya. Mulai dari  periode pertama yaitu periode pertumbuhan, dilanjutkan dengan periode perkembangan dan akhir periode yaitu keruntuhan. Dan selanjutnya masuklah agama Islam ke nusantara dan mulai mendominasi sebagai ajaran agama di nusantara. Namun dengan adanya agama islam di nusantara bukan berarti kebudayaan dan agam Hindu Budha menjadi tergantikan oleh masuknya agama islam, melainkan kedua agama tersebut dapat tumbuh dab berkembang beriringan sesuai dengan nilai agama masing-masing. Hal tersebut menandakan religi yang kuat yang dianut setiap umat beragama seta adanya hubungan yang damai serta harmonis juga adanya toleransi yang tinggi pada masa itu. Walaupun tidak dalam satu kepercayaan yang sama namun mereka dapat hidup dengan damai dan saling berdampingan. Dari hal tersebut dapat kita ambil pembelajaran bahwa kita harus senantiasa menghargai perbedaan yang ada agar terciptanya kehidupan yang harmonis, damai dan juga terbentuknya toleransi yang baik antar umat beragama.

  • Nilai Moral Kejujuran

Nilai kejujuran juga terdapat dalam setiap peristiwa-peristiwa sejarah, salah satu contohnya adalah pada masa kerajaan Kalingga. Ratu Shima merupakan seorang pemimpin kerajaan Kalingga pada masa itu, ia merupakan pemimpin yang jujur, sangat bijaksana serta bertanggung jawab terhadap rakyatnya. Pada masa kepemimpinanannya terkenal dengan peraturan yang mengecam adanya pencurian, di mana peraturan tersebut memaksa rakyat kerajaan Kalingga untuk selalu berbuat jujur dan senantiasa memihak kebenaran. Menurut cerita-cerita yang berkembang di masyarakat, Ratu Shima melakukan sebuah uji kejujuran terhadap rakyatnya. Ia sengaja menaruh kantung yang berisi emas di tengah jalan, namun  sampai waktu yang sangat lama tidak ada yang berani mengusik kantong tersebut. Akan tetapi pada suatu hari anak dari Shima sang putra mahkota tidak sengaja menyentuh kantong tersebut. Mendengar hal tersebut ratu Shima langsung memutuskan untuk menjatuhkan hukuman mati terhadap putranya tersebut, walaupun ia adalah anggota kerajaan tetapi Shima tetap melakukan keputusan yang sangat adil. Akan tetapi atas usulan sidang para menteri  dan beberapa orang, hukuman tersebut diringankan dengan hukuman potong kaki kepada putra mahkota. Dapat kita ketahui betapa tegas dan bijaksananya ratu Shima, ia memimpin dengan adil tanpa membedakan antara rakyat ataupun anggota kerajaan. Dari hal tersebut menjadikan rakyat dapat hidup dengan teratur, aman, dan tentram. Dari kisah tersebut kita dapat belajar bahwa kita harus senantiasa berperilaku adil dan juga jujur, sama halnya dalam dunia pendidikan kita harus senantiasa berperilaku jujur. Jujur dapat kita lakukan dengan selalu mengerjakan tugas hasil sendiri ataupun mengerjakan ujian dengan kemampuan kita sendiri, selain itu kita juga harus senantiasa berkata jujur untuk setiap hal.

  • Nilai Moral Pantang Menyerah

Nilai moralitas pantang menyerah juga menjadi salah satu hal yang sudah tidak asing lagi ada dalam setiap peristiwa-peristiwa sejarah. Setiap peristiwa perjuangan bangsa Indonesia terdapat nilai moral pantang menyerah di dalamnya, para pejuang-pejuang angsa tidak pernah putus asa dalam setiap perjuangannya mereka senantiasa tetap berjuang hingga titik darah penghabisan demi bangsa dan negaranya. Dapat di ambil contoh salah satu peristiwa sejarah yaitu pada peristiwa penyobekan bendera belanda di hotel yamato. Pada peristiwa tersebut bangsa Indonesia sudah diberi ultimatum untuk menyerahkan diri, tapi para pejuang tidak pantang menyerah mereka melakukan segala cara untuk dapat melancarkan aksinya untuk menyobek bagian biru dari bendera belanda agar menjadi bendera merah putih yang berkibar. Aksi heroik tersebut tidak selesai dengan sia-sia, mereka berhasil memperjuangkan kehormatan Indonesia dan mengibarkan bendera merah putih di atas hotel yamato. Meski harus mengorbankan nyawa mereka tetap gigih dan berani untuk melawan semua ketidakadilan yang ada di Indonesia. Dari peristiwa tersebut dapat kita ambil pemelajaran moral, bahwa apabila kita pantang menyerah dan selalu bekerja keras untuk mendapatkan apa yang sudah kita cita-citakan maka akan ada hasil yang memuaskan yang menunggu kita di akhir. Setiap perjuangan yang kita lakukan pasti akan ada hasil yang memuaskan, dari hal tersebut kita harus sabar dan juga tetap percaya kepada diri kita sendiri bahwa kita akan dapat meraih apa yang sudah menjadi cita-cita kita.

  • Nilai Moral Rela Berkorban

Rela berkorban merupakan hal yang menjadi hak dan juga kewajiban bagi setiap warga negara untuk negaranya. Sikap rela berkorban ini bukan hanya harus dimiliki oleh para anggota TNI atau POLRI melainkan untuk seluruh rakyat Indonesia.  Kita sebagai warga negara yang baik harus memiliki sikap rela berkorban untuk bangsa dan negara, karena dengan keikutsertaan warga negara dalam rela berkorban akan menumbuhkan semangat persatuan dan juga kesatuan yang tinggi. Sikap rela berkorban ini merupakan sikap yang memang sudah pada diri pejuang-pejuang bangsa dari dulu. Dapat kita ambil contoh dari peristiwa terbunuhnya Pierre Andreas Tendean seorang ajudan Jendral AH Nasution, ia rela mengorbankan dirinya demi untuk menyelamatkan jendral AH Nasution dari sekelompok orang yang ingin membunuh atasannya. Ia rela mengaku sebagai jendral AH Nasution ketika ditanya oleh orang yang ingin membunuh jendralnya. Kesetiaan dari Pierre Tendean inilah yang menjadikan ia rela mati karena tugas dan baktinya kepada bangsa Indonesia. Dari kisah ini kita sebagai warga negara yang baik juga harus memiliki sikap rela berkorban demi bangsa dan negara, dapat dimulai dari hal yang paling kecil yaitu merelakan kepentingan pribadi untuk kepentingan bersama. Hal tersebut dapat menjadi cikal bakal kita dalam memiliki sikap rela berkorban dan peduli terhadap apa yang ada di sekitar kita.

  • Nilai Moral Tanggung Jawab

Sikap tanggung jawab merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang, sikap tanggung jawab ini merupakan sikap dimana seseorang harus menangung sendiri apa yang menjadi kewajibannya dan apa yang telah ia lakukan. Sejak kecil kita sudah harus memiliki sikap tanggung jawab ini, apabila kita sudah dibiasakan untuk menjadi pribadi yang senantiasa bertanggung jawab maka untuk kedepannya kita akan menjadi seseorang yang selalu bertanggung jawab akan setiap hal yang kita lakukan. Sikap tanggung jawab ini juga sudah tertanam pada diri bangsa Indonesia sejak dulu, para pejuang-pejuang bangsa memiliki sikap ini di dalam dirinya. Sebagai contoh dalam kisah perjuangan Jendral Soedirman. Dalam perjuangan melawan penjajah ia sangat gigih walaupun dalam keadaan sakit ia tidak pantang menyerah, ia merasa memiliki tanggung jawab sebagai seorang pemimpin dan juga sebagai rakyat Indonesia yang akan mengabdikan dirinya untuk bangsa dan negara. Ia tetap memimpin pasukan perang untuk melawan penjajah hingga mendapatkan kemenangan. Sikap tanggung jawabnya, gigih, pantang menyarah demi bangsa dan negara itu yang patut di contoh oleh generasi muda dalam memajukan bangsa di era saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun