Sejarah Bahasa Indonesa
Bahasa resmi dari bangsa indonesia. Bahasa Indonesia adalah juga mejadi bahasa persatuan bangsa negara Republik Indonesia, dan juga kita kembangkan setiap harinya, secara tidak sadar Bahasa Indonesia memiliki kekuatan besar untuk menjadi Bahasa Dunia. Bahasa Indoesia diresmikan sebagai bahasa nasional setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 18 Agustus 1945. Ketetapannya dituangkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 36, yang menyatakan bahwa Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia. Pada saat itu para muda pelosok diberbagai nusantara sedang mengadakan rapat, Dalam rapat tersebut menghasilkan tiga ikrar yaitu di beri nama Sumpah Pemuda. Beberapa tiga ikrar tersebut berbunyi diantara lainnya yaitu :
- Kami putra dan putri indonesia mengaku bertumpah darah satu tanah indonesia
- Kami putra dan putri indonesia mengaku berbangsa satu bangsa indonesia
- Kami putra dan putri indonesia menjunjung bahasa persatuan,bahasa indonesia
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa ini tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang jaman dulu sudah dipakai sebagai bahasa perhubungan dan perdagangan. Tidak hanya ke Kepulauan Nusantara tapi hampir di seluruh Asia Tenggara. Di Asia Tenggara, bahasa melayu sudah dipakai sejak abad ke-7. Kerajaan-kerajaan di Indonesia juga memakai bahasa melayu. Tidak hanya Kerajaan Majapahit, tapi juga Kerajaan Sriwijaya.
Ejaan Van Ophuisjen (1901)
Ejaan Van Ophuijsen atau Ejaan Lama adalah jenis ejaan yang pernah digunakan untuk bahasa Indonesia. Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata-kata bahasa Melayu menurut model yang dimengerti oleh orang Belanda, yaitu menggunakan huruf Latin dan bunyi yang mirip dengan tuturan Belanda, diantara lainnya yaitu :
- Huruf ï yang berfungsi sebagai huruf i, seperti mulaï dengan ramai, juga digunakan untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaïa.
- Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.
- Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
- Tanda baca, seperti koma ain, untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb.
Huruf hidup yang diberi aksen trema, menandai bahwa huruf tersebut dibaca sebagai satu suku kata, bukan diftong, sama seperti ejaan Bahasa Belanda sampai saat ini. dan Kebanyakan catatan tertulis bahasa Melayu pada masa itu menggunakan huruf Arab yang dikenal sebagai tulisan Jawi.
Peristiwa Pertumbuhan Bahasa Indonesia
Peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan Bahasa Indonesia. Dengan catatan ejaan yang tidak sempat disahkan oleh Pemerintah Indonesia diantara lainnya yaitu :
- Ejaan van Ophyusen 1901
- Sumpah Pemuda 1928
- Kongres Bahasa Indonesia I di Solo 1938
- Peresmian Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu 18 Agustus 1945
- Ejaan Soewandi/Repoeblik 1947
- Kongres Bahasa Indonesia II di Medan 1954
- Rancangan Ejaan Pembaharuan 1956
- Rancangan Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia) 1961
- Rancangan Ejaan Lembaga Bahasa Kesusastraan (LBK) 1966
- Ejaan yang Disempurnakan 17 Agustus 1972
Kedudukan Bahasa Indonesia
Terdapat dua kedudukan bahasa Indonesia yaitu dalam bahasa nasional sebagai pemersatu berdasarkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan dalam Bahasa Negara sebagai bahasa resmi berdasarkan UUD 1945 bab XV pasal 36, Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa resmi dan sebagai Bahasa Nasional.
NAMA : DIMAS BIMA S
NIM : 3130020062
FAKULTAS : TEKNIK
PRODI : S1 SISTEM INFORMASI
KELAS : B
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA