Mohon tunggu...
Pendekar Sakti
Pendekar Sakti Mohon Tunggu... profesional -

Kaum yang ngakunya Liberal Sekuler ternyata Pengecut. Hanya berani berkoar2 dimedia.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pelajaran Penting dari Profesor "Nyabu"

16 November 2014   14:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:41 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Teman.. sedikit ingin berbagi tentang kasus guru besar di UNHAS,
secara pasti kita tidak tau, apakah ini jebakan? karena ada pihak yang iri kepada beliau? atau memang benar?

Note, jangan diteruskan...(jika tdk suka membaca)

Jika benar, ini menjadi catatan penting bagi kita;
1. Tidak perlau mengagumi berlebihan kepada seseorang, apa dia itu terkenal,berprestasi bahkan berstatus mahasiswa teladan.
tapi pada akhirnya terjebak juga dengan hal-hal negatif. contohnya saja, gurubesar UNHAS, saat mahasiswa berstatus mahasiswa teladan, tapi setelah jadi guru besar kedapatan nyabu.
Dulu pernah kita dengar juga, seorang guru besar dari Pulau Jawa pernah menerima penghargaan sebagai Dosen Teladan. Tapi ujung2nya ditangkap karena kasus suap, saat menjabat sebagai kepala SKK migas.

2.Idealnya, kita ini selalu ada dijalan yang lurus.. sejak awal hingga akhir tetap istiqamah dijalan yang baik dan benar. Tapi sebagai manusia pasti ada tergelincir di perjalanan dan terus kita perbaiki setiap saat. jika memang dulu jauh tergelincir, itu alangkah lebih baik jika segera menyadari dan memperbaikinya dg tdk mengulangi lagi.

3. lebih baik menjadi mantan preman dan di pengujungnya bertobat, daripada mantan orang baik tapi ujungnya2 tdk baik.

4. supaya kita tdk terlalu larut dengan prestasi seseorang, kalau baik sekedar menjadi inspirasi bagi kita (tak perlu kagum berlebih2an apalagi jika menjadi iri dan dengki kepada orang).

6.Mendapat prestasi yang banyak atau gelar yang banyak, bukanlah jaminan hidup bahagia dibumi ini. Jadi, jadilah diri sendiri apa yang kita inginkan, tak perlu menjadi orang lain.. tak perlu membanding2kan dengan orang lain, apalagi menjadi minder hanya karena orang lain banyak prestasi sedangkan kita minim prestasi.

7. Hidup kita bukanlah diukur secara prestasi yang nampak itu, prestasi itu bukan untuk dikejar dan tak perlu diharapkan, tapi ianya datang sendirinya. yang perlu dikejar dan diperbanyak adalah apa kontribusi kita bagi manusia dan lingkungan sekitar?

8. Jadi.. selama kita masih hidup, selama masih ada harapan.. selama itulah kita bisa menjadi diri sendiri.

9. Jadi jangan menilai orang dari apa yang nampak saja, seperti merasa rendah orang lain hanya karena pendidikannya yang rendah.contoh saja menteri Perikanan yang dianggap sepele oleh orang2 bergelar tinggi.

10. Sebetulnya, kisah hari ini bukanlah yang pertama.. tapi Kisah Syeh Barsisha yang terkenal alim itu, pada ujungnya juga berakakhir tdk baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun