Mohon tunggu...
Pendekar Sakti
Pendekar Sakti Mohon Tunggu... profesional -

Kaum yang ngakunya Liberal Sekuler ternyata Pengecut. Hanya berani berkoar2 dimedia.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mata Uang Kerajaan Aceh dan Mental Bangsa!

14 November 2013   00:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:12 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Penemua DIRHAM saat ini adalah bukti Aceh memiliki kerajaan yang besar nan Jaya dimasa Lalu.
Penemuan DIRHAM hari ini.. juga menguji seluruh masyarakat Aceh khususnya Para pejabat(pemimpin), sejauh mana mereka menghargai peninggalan Bangsanya yang pernah disegan dimata dunia bebrapa abad yang lalu.

Dari sebuah sumber, di luar sana, sebuah kepingan koin emas tahun 1776 dihargai sampai 67,7 Milyar Rupiah (kalau dirupiahkan) begitu cara mereka menyelamatkan aset bangsa peninggalan sejarah, mereka bangga akan bangsanya yang pernah berjaya beberapa waktu yang lalu.

Akankah yang ngaku nya 'bangsa aceh' yang merasa "bangsa teuleubeh ateuh rueng donya' akan menjual nilai dan bukti sejarah kebesarannya kepihak asing dengan harga 'peng bicah?"

Itu kembali kepada mental, Mental Bangsa Besar atau Bangsa Yang bermental "Peng Bicah?"

Jika Manyoritas dari kita yang mendiami Aceh, lebih banyak yang bermental "Peng Bicah" Maka kita harus cek ulang siapa diri kita. Keturunan Acehkah, atau keturunan penjajah? atau campuran penjajah dengan pembantu penjajah? yang datang mengacaukan Aceh?

Ya.. layak kita ikuti perkembangannya!

* note:
Yang mencari atau menemukan tdk ada yang salah, mereka harus diberi penghargaan oleh pemerintah.

Yang jadi masalah adalah pejabat negeri kita, mau melestarikan peninggalan sejarah atau cukup seperti itu saja?

Dan para penemu itu jangan menjual kepada pihak luar. demi kelestarian benda sejarah!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun