Mohon tunggu...
Heru Afandi
Heru Afandi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Konsumsi yang Baik dan Benar Menurut Islam

17 Februari 2019   11:12 Diperbarui: 17 Februari 2019   11:22 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Islam memandang bahwa bumi dan seisinya di dunia ini hanya milik allah swt. Islam dalam hal konsumsi melarang suka akan bermewah-mewahan dan berlebih-lebihan, tapi mempertahankan keseimbangan yang adil. Seorang muslim harus memperhatikan prinsip-prinsip konsumsi Islam. 

Dan didalam alquran sudah dijelaskan bawasanya kita sebagai manusia dilarang makan dan minum dengan berlebih lebihan karena sesungguhnya allah tidak menyukai orang orang yang berlebih lebihan dalam mengkonsumsi sesuatu karena tidak akan menimbulkan maslahah kedepannya.

Konsumsi dalam pengertian umum yaitu memakai atau menggunakan barang barang yang sudah diproduksi oleh produsen. Makanan makanan yang kita konsumsi harus makanan yang halal yaitu yang dihalalkan oleh allah swt. 

Dalam menjelaskan konsumsi, kita mengasumsikan bahwa konsumen cenderung untuk memilih barang dan jasa yang memberikan maslahah maksimum. Hal ini sesuai dengan rasionalitas Islami bahwa setiap pelaku ekonomi ingin meningkatkan maslahah yang diperolehnya. 

Demikian pula dalam hal perilaku konsumsi, seorang konsumen akan mempertimbangkan manfaat dan berkah yang dihasilkan dari kegiatan konsumsinya. Konsumen merasakan adanya manfaat suatu kegiatan konsumsi ketika mendapatkan pemenuhan kebutuhan fisik, psikis dan material.

Kita sebagai muslim harus menghindari cara mengkonsumsi orang orang barat dimana kebanyakan orang-orang barat dalam mengkonsumsi tidak memberikan kemaslahatan, dimana mereka kebanyakan menuruti hawa nafsunya dalam mengkonsumsi dan kebanyakan hidup secara bermewah mewahan, islam sangat membenci perbuatan tersebut karena dapat menyebabkan distorsi dalam distribusi harta kekayaan yang seharusnya tetap terjaga demi menjaga kemaslahatan hidup masyarakat.

Ada prinsip prinsip yang harus kita ketahui dalam mengkonsumsi bagi seorang muslim yang membedakan kita dengan perilaku konsumsi orang non muslim. Prinsip-prinsip tersebut antara lain yaitu memperhatikan tujuan konsumsi, kita sebagai muslim tidak hanya mengkonsumsi untuk tujuan kepuasan melainkan fungsi ibadah untuk mendapat ridha allah sebagai contohnya mengurangi konsumsi suatu barang sebelum mencapai kepuasan maksimal adalah prinsip konsumsi yang diajarkan Rasulullah, seperti makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang. 

Karena tambahan nilai guna yang akan diperoleh akan semakin menurun apabila seseorang terus mengonsumsinya. Pada akhirnya, tambahan nilai guna akan menjadi negatif apabila konsumsi terhadap barang tersebut terus ditambah. 

Hukum  nilai guna marginal yang semakin menurun menjelaskan bahwa penambahan terus menerus dalam mengonsumsi suatu barang, tidak akan menambah kepuasan dalam konsusmi karena tingkat kepuasan terhadap barang tersebut akan semakin menurun.

Jika konsumsi yang berlebihan bisanya menyebabkan tidak mendapatkan maslahah contohnya masyarakat cenderung malas untuk berinvestasi ahirat yaitu semacam sedekah amal dan sebagainya karena terlalu senang memuaskan dirinya sendiri dan tifdak memikirkan sosial disekitar kita. Islam menganjurkan bahwa pendapatan tidak hanya untuk memenuhi konsumsi saja tetapi berzakat, infaq dan sedekah.

Harus memperhatikan prinsip prinsip kebersihan dimana sehagis kita mengkonsumsi suatu makanan sampah yang kita gunakan itu harus di buang ke tempat yang semestinya yaitu tempat sampah. Seperti hadist nabi yang berbunyi kebersihan sebagian dari iman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun