Mohon tunggu...
Dua Cerpen
Dua Cerpen Mohon Tunggu... -

2cerpen merupakan komunitas yang mempunyai tujuan membangkitkan minat baca masyarakat. Kami menyediakan cerpen dan berita berkualitas yang bisa dinikmati siapapun yang terdiri dari cerita lucu, cerita rakyat, dongeng, sejarah dan bacaan lain yang terus diupdate.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Beowulf - Legenda Mitos Denmark

3 November 2016   07:30 Diperbarui: 3 November 2016   07:53 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada suatu masa, berabad-abad yang lalu, ada seorang raja Denmark bernama Hrotyar dari keluarga Scyld. Bangsa Denmark merupakan bangsa Viking, prajurit yang bangga membangun kapal besar untuk melakukan perjalanan melalui laut dan menaklukkan banyak negeri lain. Raja Hrotyar membangun sebuah aula kayu yang disebut Heorot dan dia ingin agar tempat itu menjadi jantung kerajaannya, dimana prajurit yang berjasa dihargai dan tempat dimana para pengunjung bisa dihibur dengan pesta mewah. Setiap malam, saat sang raja berada di kerajaannya, pesta besar diadakan disini, disertai dengan suara yang bising.

Pada saat itu, bertahun-tahun yang lalu, banyak orang percaya bahwa di awal masa, beberapa orang membuat marah para dewa sehingga orang tersebut terbuang dari kehidupan manusia. Seiring waktu berlalu, orang terbuang ini tumbuh menjadi mahluk jahat dan cacat yang selalu melawan umat manusia, karena mereka merasa iri kepada orang yang hidup dengan anugerah dari dewa. Di rawa-rawa dekat aula besar, tersembunyi 2 mahluk mengerikan, yang bernama Grendel dan juga ibunya. Grendel memiliki sosok setinggi 2 orang dan seluas 4 orang. Dia memiliki kekuatan yang besar, dan seluruh tubuhnya ditutupi dengan kulit yang keras dan bersisik. Mereka  hidup di perairan keruh, dan akan menyerang pengelana yang melewati rawa-rawa.

Grendel yang mendengarkan suara gembira dan pesta yang terjadi di Heorot merasa semakin sengsara sampai suatu malam dia memutuskan untuk mendatangin aula itu. Dengan satu pukulan keras, dia meruntuhkan pintu besar aula dan memasuki tempat itu sambil melolong. Prajurit yang berpesta merasa terkejut, mereka segera mencari-cari senjata dan berusaha untuk mempertahankan dirinya sendiri. Tapi senjata mereka tidak memiliki pengaruh apapun pada monster itu,  pukulan mereka hanya memantul dari kulit Grendel. Dengan tangannya yang besar, monster itu meraih hingga 3 prajurit sekaligus, lalu membawa mereka kembali ke sarangnya dimana ia mengadakan pestanya sendiri.

Beberapa hari kemudian, Hrotyar dan prajuritnya masih menyesalkan kehilangan teman mereka, dan bersiap untuk memperbaiki dan memperkuat pintu masuk ke aula. Mereka berusaha menemukan sarang dari monster itu, namun meskipun mereka mampun mengikuti jejak darah, monster itu menghilang ke dalam air keruh sehingga raja dan prajuritnya kembali ke rumah mereka tanpa bisa membalas dendam.

Lalu Grendel menyerang lagi. Benteng yang dibangun terbukti tidak berguna untuk menghentikan kekuatan mahluk ini dan sekali lagi kebal dari serangan prajurit dan membawa sebanyak orang yang ada disana.

Sang raja memutuskan untuk membuat jebakan untuk monster itu. Sejumlah prajuritnya yang paling kuat dan berani menetap di aula dengan sukarela dan menunggu monster itu hingga muncul. Mereka meyakini bahwa selama mereka bersiap maka monster itu bisa dikalahkan. Hrotyar mengundang para juara dari seluruh penjuru negri untuk datang dan membuktikan kekuatan mereka untuk mengalahkan monster Grendel, tapi tidak ada satupun yang berhasil. Hrotyar menyadari bahwa tidak ada seorang pun yang mampun mengalahkan monster ini, dan memutuskan untuk menghentikan pesta ini, dan aula itu ditutup.

Akan tetapi Grendel mulai merasakan nikmatnya daging manusia, dan mulai menyerang korban di sekitar sarangnya.

Cerita tentang kejahatan Grendel sampai ke telinga seorang pahlawan bernama Beowulf. Beowulf merupakan keponakan dari aja Geats, seorang raja Viking lain yang tinggal di sebuah tempat bernama Gotaland, dan ayahnya merupakan teman baik dari Hrotyar. Ketika ia mendengar tanda bahaya dari raja Denmark, dia meminta ijin dari pamannya untuk membawa prajurit kepercayaan dan paling berani ke Denmark. Ijin itu diberikan, dan Beowulf pun berangkat menuju Denmark. Hrotyar menyambutnya dengan ramah, tapi memperingatinya bahwa Grendel adalah musuh yang kuat.

Pada malam itu juga, Beowulf dan prajuritnya menetap sendirian di Heorot. Lalu monster itu menghancurkan pintu bersiap untuk mengambil mangsanya lagi. Beowulf menyerang Grendel dengan tangan kosong dan sebuah pertarungan seru berlangsung. Pada akhirnya Beowulf mampu mendapatkan pegangan yang kencang pada lengan Grendel, dan si monster berusaha sekuat mungkin tidak bisa melepaskan dari cengkeraman itu. Dia mengumpulkan seluruh tenaganya dan akhirnya berhasil membebaskan dirinya cengkeraman Beowulf, namun ternyata dia menyadari bahwa tangannya telah terputus dari bahunya. Grendel melolong kesakitan dan melarikan diri dari aula besar itu dan menghilang di kegelapan malam.

Keesokan paginya, raja Hrotyar tiba bersama ratunya dan prajuritnya, dan Beowulf menunjukkan piala yang mengerikan yaitu lengan Grendel. Beberapa prajurit mengikuti jejak yang tertinggal dari darah monster itu, tapi sekali lagi, jejak itu berakhir di air keruh. Tidak ada yang bisa mempercayai bahwa monster itu bisa bertahan hidup setelah kehilangan salah satu tangannya, dan darah dalam jumlah yang banyak, sehingga  perayaan besar pun diadakan malam itu untuk menghormati Beowulf. Hrotyar dan ratunya, memberikan pernyataan memuji pahlawan luar biasa, dan memberikan hadiah seperti emas, perak dan permata berharga.

Sementara itu, Grendel berhasil menemukan jalan kembali ke sarangnya di bawah danau dimana dia mati di tangan ibunya. Dia berjanji untuk membalas dendam kematian putranya, dan malam itu dia timbul dari kegelapan danau dan pergi menuju aula besar dimana prajurit Denmark masih berpesta. Dia memasuki aula yang dipenuhi prajurit mabuk dan segera menangkap 2 prajurit ke sarangnya untuk berpesta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun