Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(MIRROR) Satpam Itu Membunuh Kekasihku

20 Desember 2011   17:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:59 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://d3qcduphvv2yxi.cloudfront.net/assets/3180806/lightbox/SECURITY%20GUARD%20II%20TEXTURE.jpg?1299912949

Malam jumat dalam gerimis yang sering, tiba-tiba Satpam Bayu Sutrisno mempergoki sepasang manusia di sudut remang gudang sedang berciuman.  Ia tidak terima melihat perbuatan yang dianggapnya tidak senonoh dan dilakukan di tempat kerja, langsung saja menghubungi anak buahnya dan menangkap mereka berdua. Suto membela diri bahwa mereka melakukan itu di luar jam kerja alias sedang beristirahat, namun Satpam tidak menerima penjelasan itu. Mereka berdua disekap di ruang Satpam dan keesokan harinya  di arak keliling pabrik dengan tangan diborgol, bahkan dilanjutkan di arak keliling desa dengan tuduhan mereka bukan suami istri namun melakukan tindakan amoral di dalam pabrik! Sutil yang penduduk asli desa Bambu Kuning dipermalukan ke seluruh desa jelas menanggung malu yang amat sangat. Ia tak berani masuk bekerja lagi, bahkan keesokan harinya ia ditemukan mati bunuh diri! Kejadian itu membuat orang tua Sutil tidak terima, bersama Suto melaporkan perbuatan Satpam itu. Satpam kena hukuman 3 tahun dengan tuduhan main hakim sendiri! ***

http://2.bp.blogspot.com/_YTnCsPFdvbI/THlRjCqizuI/AAAAAAAAAJU/N8GTZqpuMvs/s1600/img_1214-copy.jpg
http://2.bp.blogspot.com/_YTnCsPFdvbI/THlRjCqizuI/AAAAAAAAAJU/N8GTZqpuMvs/s1600/img_1214-copy.jpg
Sepeninggal kekasihnya, Suto benar-benar merasakan kehilangan, menikahinya adalah agenda yang sudah mereka rancang dalam waktu dekat ini, namun kejadian yang memilukan itu memutus semua cita-citanya. Suto memang sudah keluar dari pabrik itu, ia sudah tak perduli lagi dengan masa depannya. Setiap hari hidupnya dihabiskan dengan melamun, Suto tak ambil pusing dengan 1001 nasehat dari siapa saja, bahkan ia tak perduli apakah akan terus hidup ataukah besok pagi mati. Suto benar-benar tak mengerti, mengapa kekasihnya ambil jalan pintas dan memilih mati ketika dipermalukan itu? Bukankah tidak masalah kalau toh Suto disuruh bertanggungjawab mengawininya saat itu juga? Tapi kenapa Satpam itu melakukan tindakan yang mempermalukan mereka daripada memberikan solusi yang bijaksana. Begitulah sifat alamiah manusia, sangat mudah dipenuhi persasaan-perasaan sedih. Kita sering dipermainkan emosi dan lupa untuk tetap di jalan atau pola yang sama, kecuali kalau ada satu kekuatan yang mampu mengubah arah itu. *** Ini adalah hari ke 7 dari kematian kekasihnya, Suto menyusuri jalan desa pada malam sepi, tak terasa langkahnya masuk ke kompleks kuburan, dimana Sutil kekasihnya dikuburkan, ia duduk di depan kuburanya ,  meremas-remas tanah yang masih basah kena gerimis malam kemarin. Ia elus-elus batu nisan dari kayu itu. Tak terasa air matanya mengalir. "Sayang, kenapa engkau tega meninggalkanku?" katanya sambil sesenggukan dan merebahkan badannya untuk memeluk gundukan itu. Tiba-tiba seperti terdengar suara aneh, tetapi Suto tak menggubrisnya, ia sudah amat keletihan dan diam saja di atas kuburan kekasihnya.  Mendadak kuburan yang dipeluknya itu tanahnya bergerak, Suto cepat meloncat, dan ia terperangah, ia melihat kuburan itu seperti terangkat dari bawah ke atas, tanahnya pun tiba-tiba terbuka. Kemudian dari dalamnya keluar  putih, meski gelap Suto dapat melihatnya, kain kafannya  menyingkap, wajah sosok perempuan yang berambut sebahu itu sudah sangat ia kenal, ya sosok itu jelas Sutil, bau bunga tujuh rupa menusuk hidung. Sosok  itu berjalan keluar dari kuburan dan terus meloncat-loncat berjalan,. "Til....Tiil, mau kemana?" tanya Suto setengah berbisik. Tapi sosok Sutil itu diam saja dan terus melangkah. Suto mengikutinya dari belakang. Nampaknya sosok Sutil itu berjalan menuju ke arah pabrik tekstil dimana dulu ia bekerja. Dan ia dengan mudah menembus temboknya, Suto tak bisa terus mengikutinya, ia hanya memandangnya dari kejauhan. Apa yang akan dilakukan kekasihnya itu? Hingga pagi menampakkan sinarnya, Suto tak melihat sosok Sutil  keluar dari pabrik itu. Ia kembali masuk ke kuburan, ternyata kuburan sang kekasih sepertinya masih utuh, tidak ada perubahan seperti yang dilihatnya tadi malam. Namun ia melihat dua buah lukisan pemandangan YANG SAMA, lihatlah gambar itu DI SINI (tunggu sesaat agar gambar pemandangan alamnya muncul), Anda bisa melihat wajah kekasih Suto itu, amatilah dengan seksama dan hati-hati lukisan pemandangan itu, dimana sang kekasihnya berada di antara 2 lukisan pemandangan itu, Anda melihatnya? Sekian

NB: Nikmati juga karya peserta lain di lapak CINTA FIKSI

Tante Paku (177).

Cerita Serem  Lainnya :

- Bertemu Mayat Korban Gunung Merapi - Hantu Perempuan Gunung Merapi - Misteri Dongeng di Desa Rangkat Menelan Korban - (FiksiHoror) Kekasihku Menjadi Hantu di Gunung Merapi - Ada yang Siap Melakukan Bom Bunuh Diri Karena Dendam - Bertemu Arwah Nenek - Hantu Kristen - Hantu Penunggu Kamar Mandi - Hantu Pocong Dukun Santet - Mbah Maridjan Meninggal Sebelum Merapi Meletus - Karena Cinta, Istrinya Menjadi Mayat - Agama Membuat Cinta Bernoda Darah - Mbah Maridjan Dikawal Lengkap Ketika Menghadap Eyang Merapi - Setiap Mayat Memiliki Kekuatan

http://bangirfan.files.wordpress.com/2008/10/sundelbolong.jpg
http://bangirfan.files.wordpress.com/2008/10/sundelbolong.jpg
Illustrasi :marketplace.secondlife.com,fadleysno.blogspot.com,indramayu.cc,bangirfan.wordpress.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun