Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bila Jokowi Konsisten Melawan Mafia Migas, Harus Berani Angkat Arcandra Tahar Kembali

13 September 2016   02:16 Diperbarui: 13 September 2016   11:17 3020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto dan Meme : FP KataKita Facebook.

Sekitar pukul 8 malam NDI menghubungi AT lewat telepon selulernya. Di Houston saat itu AT tengah bersiap-siap berangkat kerja.

AT : "Ada apa NDI?"

NDI : "Kamu dicari Presiden lho!"

AT : "Ah kamu jangan bercanda!"

NDI : "Lho ini serius."

AT : "Ah kamu jangan bercanda NDI, ini aku mau berangkat kerja!"

NDI : "Lhoh ini beneran, kamu mau nggak jadi pembantunya Presiden?"

AT : "Ah kamu jangan bercanda NDI hahahahahaha......Udah ya aku mau berangkat dulu!"

Telepon ditutup AT, NDI pun hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala tak habis pikir. Dan NDI pun tak memikirkan lagi, juga tak melapor ke Presiden soal itu. Namun beberapa hari kemudian Jokowi menghubunginya.

Singkat cerita, AT pun dipanggil Presiden ke Istana, diajak berbincang-bincang tentang migas. AT pun menghubungi temannya itu bahwa ia diundang Presiden dan beberapa hari di Jakarta. Setelah waktu tinggalnya habis, ia pun balik lagi ke Amerika. Ia pun pamitan sama temannya.

"NDI saya mau balik ke Amerika lho." Katanya lewat HP sambil berharap temannya itu dapat kabar kepastian kalau dia akan dipilih jadi Menteri. Namun jawabannya NDI sepertinya membuat kecewa. "Ya udah pulang, hati-hati di jalan!" Harapan AT untuk mendengar berita gembira dari sahabatnya itu pudar, ia pulang dengan pasrah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun