Mohon tunggu...
Wira ApritamaNurcahyono
Wira ApritamaNurcahyono Mohon Tunggu... Mahasiswa - From Bali

Mahasiswa UIN Maliki Malang prodi Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seperti Apakah Pluralisme Sesuai dengan Islam?

19 November 2021   00:25 Diperbarui: 19 November 2021   00:29 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia adalah negara yang sangat beragam dari segala sektornya mulai dari budayanya, bahasa, agama, dan banyak keragaman lainnya. karena kaya akan keberagaman itu untuk menyatukan segala macam keragaman adalah hal yang sulit. 

Bagaimana untuk saling menyatukan keberagaman adalah dengan menghargai perbedaan atas keberagaman. Pluralisme adalah paham mengenai suatu keberagaman, paham yang menghargai atas keberagaman dan saling menyatukan keberagaman agar tetap utuh.

Indonesia negara yang memberikan kebebasan kepada rakyatnya untuk memeluk agama. Indonesia sangat beragam dari umat beragamanya. Mayoritas dari penduduk negara Indonesia memeluk agama islam. Islam menjadi agama yang raksasa di Indonesia, pemberdayaan, perkembangan, dan pemeliharan agama islam sejauh ini yang paling depan. 

Bagaimana umat islam menyikapi perbedaan perbedaan antar budaya, dan agama sangatlah beragam. Namun di agama islam juga memiliki konsep Pluralisme sehingga umat islam pun masih menjadi pondasi kokoh dari negara ini karena masih mendukung atas keberagaman dan perbedaan yang terjadi di Indonesia. Konsep Pluralisme seperti apakah yang ada di agama islam.

Gus dur atau abdurrahman wahid mantan presiden Indonesia, yang juga merupakan tokoh agamis agama islam ternama terkenal akan ideologi pluralismenya, hingga ia sering disebut bapak pluralisme Indonesia. 

Di mata Gus Dur, pluralisme adalah sebuah pandangan yang menghargai dan mengakui adanya keragaman identitas, seperti suku, agama, budaya, ras, dll. Pluralisme bukanlah ide yang ingin menyamakan semua agama sebagaimana yang selama ini sering dituduhkan. MUI sempat mengeluarkan bahwa pluralisme adalah sesuatu yang haram karena bertentangan dengan agama islam. 

Namun tidak pikir Gus Dur dan Gus Dur membantah fatwa tersebut. pluralisme adalah sebuah desain Tuhan agar manusia dapat saling mengenal dan saling belajar satu sama lain agar dapat saling melengkapi dan menyempurnakan. Keberagaman adalah ciptaan tuhan dan tidak bisa dielakan. 

Pluralisme adalah ideologi yang mendukung atas kebebasan keberagaman. Siapapun yang menolak pluralisme maka ia menolak tuhan yang menciptakan keberagaman. Sebagai seorang bapak Pluralisme dan seorang ulama, Gus Dur membuka pintu pluralisme untuk islam agar terjadinya kesejahteraan hidup diantara umat beragama di Indonesia.

Banyak pandangan yang menganggap  bahwa pluralisme adalah menyamakan keberagaman atau dalam konteks beragama adalah semua agama adalah sama. Tuhan yang disembah oleh agama islam adalah tuhan yang sama dalam agama kristen, hindu, budha, dan agama lainnya. Namun itu sebuah pemikiran kontra dan salah yang bertenteangan dengan agama islam. 

Dalam Islam pluralisme adalah sesuatu yang menghargai dan menerima keberagaman yang ada di dunia ini. Di implementasikan dalam sikap saling toleransi dan menghargai sesama umat beragama. Orientasi yang kini berkembang dalam agama islam adalah perdamaian dan menghindarinhya konflik antar umat beragama. 

Dalam al-quran pun ada ayat dalam al-quran yang menunjukan nilai pluralisme, yakni Qs. Al-Ankabut (29);46 dan Qs. Al-Maidah (5);48. Konteks Toleransi dalam agama Islam pun memiliki orienntasi tersendiri dari pada yang banyak orang pikirkan atau yang banyak orang salah pikir. Yang banyak orang pikirkan mengenai toleransi beragama adalah umat beragama saling turut andil melaksanakan perayaan agama yang lain, namun itu saman saja seperti melakukan ibadah agama lain yang seharusnya tidak kita lakukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun