Tahun 2024 ini, tema Hari Pahlawan Nasional adalah Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Pedoman Hari Pahlawan 2024 yang diterbitkan oleh Kemensos.
Tema tersebut mencerminkan semangat kebangsaan yang kuat, panggilan untuk bersatu, menjaga identitas nasional, dan memperkuat rasa cinta tanah air.
Tema ini juga memberi pesan mengajak setiap individu untuk menjadi pahlawan di lingkungannya masing-masing, dengan cara berkontribusi secara positif dan aktif dalam kehidupan masyarakat.
Selain itu, tema ini memberikan pesan bahwa siapapun dapat menjadi pahlawan dengan melakukan tindakan yang bermanfaat bagi sesama, menunjukkan kepedulian, dan menjaga kesatuan bangsa.
Hari Pahlawan tidak hanya mengenang para pejuang yang gugur, tetapi juga sebagai panggilan untuk menghidupkan nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi generasi masa kini, menjadi pahlawan dapat diartikan sebagai berjuang untuk kemajuan bangsa di berbagai bidang, baik itu pendidikan, teknologi, ekonomi, maupun sosial.
Nilai-nilai seperti keberanian, keikhlasan, dan dedikasi yang ditunjukkan oleh para pahlawan terdahulu perlu diaktualisasikan dalam konteks modern.
Perjuangan di masa kini tentu berbeda, tetapi semangat dan tujuan untuk membangun negeri tetap sama. Generasi muda dapat meneladani para pahlawan dengan cara mengembangkan kompetensi diri, berkarya untuk masyarakat, serta berpartisipasi aktif dalam menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.
Peristiwa 10 November bermula dengan kedatangan pasukan Sekutu yang diboncengi oleh Netherlands Indies Civil Administration (NICA) pada 25 Oktober 1945 di Surabaya.
Pada awalnya, mereka datang dengan tujuan mengamankan para tawanan perang, melucuti senjata Jepang, dan menjaga ketertiban di wilayah tersebut.
Namun, tindakan NICA yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sother Mallaby melampaui tujuan awal tersebut.