Negeriku  Indonesia
Mengapa kau bermuram durja?
Wajahmu  terlihat kusut  dan tubuhmu tak berdaya
Derita apa lagi yang kau alami?
Seharusnya hari ini  kau bahagia
Menyambut  Hari Ulang Tahun kemerdekaanmu ke-74
Tapi di raut  wajahmu  itu  tak nampak
Kau hanya menunjukkan kedukaan yang mendalam
Seakan-akan bebanmu begitu berat kau pikul
Sampai kau tertatih-tatih untuk melangkah
Kerisauan hatimu nampak jelas dari gerak-gerikmu
Oh....negeriku yang kaya akan sumber alamnya
Beragam suku bangsa dan agama yang hidup dan berkembang
Semua itu kau milikiÂ
hingga negara tetangga merasa iri padamu dan berusaha untuk memilikimu
Semua itu kini tinggal kenangan
Sumber alammu kini sudah  menipis dikeruk oleh tangan-tangan asing
Untuk memperkaya diri mereka
Hutan-hutanmu sudah tak rimbun dan hijau lagi
Karena ditebangi, dibakari, dan dibabat habis
oleh tangan-tangan yang  tak bertanggung jawab
Sungai-sungaimu yang mengalir  tak jernih lagi
Airnya kotor menghitam akibat dari limbah-limbah  industri
Udaramu kini terasa menyesakkan dada
Akibat cerobong asap pabrik dan kendaraan
Alammu kini sudah tak bersahabat lagi
Bencana alam datang silih berganti
Gunung meletus, banjir bandang, air bah, longsor dan lainnya
Oh...negeriku berapa lama lagi  semua ini akan berakhir
Rakyatmu sudah lelah menanggung semua ini
Kemiskinan demi kemiskinan kini semakin tumbuh dan subur
Pengangguran semakin banyak dan kriminalitas semakin menjabur
Oh...negeriku bangkitlah!
Selamatkan dan tentramkan  rakyatmu dari semua bencana ini
Berbuatlah yang terbaik untuk rakyatmu