Bertemu dalam satuan waktu.
Menatap punggungmu yang telah kaku.
Tanda kau telah bertarung  seperti pejuang yang kesatria lagi patriot.
Pertarungan seorang laki-laki untuk kuat berdiri di atas kakinya sendiri.
hujan lebat, panas dingin, kau tak peduli
yang kau peduli hanya anak istri..
tidak mengapa begitu. aku pun tahu kamu sebenarnya mau duduk lebih lama di sini bersenda gurau di beranda, tapi apa daya kau harus berlalu seperti angin dalam senyap kau kembali
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!