Mohon tunggu...
Dara Raihatul Jannah
Dara Raihatul Jannah Mohon Tunggu... Human Resources - lihat lalu tulis, dengar lalu tulis, baca lalu tulis.

Book enthusiast! Senang menulis POV tentang buku-buku yang sudah dibaca.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Niat Mau Bahas Permasalahan Ujian sebagai Barometer Keberhasilan Pendidikan, tapi Ujungnya

15 Desember 2017   23:36 Diperbarui: 15 Desember 2017   23:43 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

salah satu caranya bisa dengan membuat kelas khusus, maksudnya adalah setiap anak diberikan hak untuk memilih kelas sesuai bakat dan minatnya. dan ini dicanangkan bagi siswa smp dan sma agar mereka bisa langsung fokus dengan keahliaan dan peluang yang mereka punya. dengan begitu sudah tidak ada lagi istilah siswa/i harus ujian semua materi, semua pelajaran, semua apa yang harus ia pelajari padahal itu bukan bidanny.

 ini m alah akan membuang buang waktu dan membuat mereka kelelahan dengan diri mereka sendiri. meminimalisir pelaksanaan ujian yang begitu banyak juga bisa dilakukan dengan adanya pengasahan skill dan praktek. hal ini bisa jadi lebih efektif dibandingkan ujian yang belum tentu hasil kerjanya sendiri. akan lebih baik tanpa ujian, dibandingkan harus membuat siswa/i mereskan lelah dan letih yang berlebihan, sebaiknya tenaga dan kemampuan merekan itu bisa dioptialkan dengan lebih baik dengan adanya praktik dan implementasi langsung. 

mungkin sebagai penutupnya:

 "buatlah kelas lebih menarik dan hidup, berikan materi yang membuat kami bersemanagat untuk belajar, jika kami paham dan mengerti serta mmapu mengulangnya kembali dalam perbuatan yang nyata berarti pendidikan yang telah anda berikan dan tanamkan dalam diri kami telah berbuah dan bisa dipetik hasilnya kemudia.

tuntunlah kami, dan bimbinglah kami agar menjadi hebat dan jujur, bukan hanya menjadi oknum yang berani curang ketika seharusnya kami masih sanggup jujur, jangan berikan peluang lagi bagi kami untuk hanya terpaku dan menghafal sesuatu yang telah kau berikan hanya untuk mendapaatlan grade tinggi diselembar kertaa yang kelak hanya bisa kami pandang dan kenang sebagai sesuatu yang dulu telah kami perjuangkan mati matian rtapi kini hanya bisa menjadi sebatas pajangan.

baru pemula, berusaha untuk menyuarakan rasa namun belum pandai dalam berkata apalagi berbicara. mohon diluruskan jika ada yang kurang tepat. terimakasih karena telah membacanya.

semangat menjadi penulis dan menjadi lebih baik!!!

kami ingin menjadi tahu, bukan menjadi sibuk untuk melupakan apa yang kami tidak sanggup paksakan. tapi ini juga bukan sepenuhnya kesalah, ini juga suatu kebenaran tapi masih harus dibenarkan saja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun