Mohon tunggu...
23_Nadia Yulianti Krisnanda
23_Nadia Yulianti Krisnanda Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar SMA

L-1485

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bukan Hanya Salah Satu Alternatif dari Kapitalisme, Sosialisme adalah Suatu Kebutuhan yang Pasti

7 November 2022   22:58 Diperbarui: 8 November 2022   00:38 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sosialisme muncul di akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 sebagai reaksi dari perubahan ekonomi sosial yang diakibatkan oleh revolusi industri. Revolusi industri ini memang memberikan keberkahan kepada para pemilik pabrik pada saat itu, tetapi di lain pihak para pekerja justru malah semakin miskin. Semakin menyebar ide sistem industri kapitalis ini, maka reaksi dalam bentuk pemikiran-pemikiran sosialis pun semakin meningkat.

Dalam sudut pandang ekonomi, sosialisme adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. 

Pemerintah masuk dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak. Dalam sistem ekonomi sosialisme atau sosialis, mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran terhadap harga dan kuantitas masih berlaku. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat.

Pada umumnya, tujuan sosialisme dalam lingkup ekonomi adalah menciptakan pemerataan yang lebih besar untuk mensejahterakan seluruh masyarakat. Namun dalam perjalanannya, kapitalisme yang digunakan dalam revolusi industri ternyata melenceng jauh dari tujuan tersebut.

Sistem kapitalisme itu menciptakan sistem perekonomian yang bersifat diskriminatif dan penindasan. Sistem perekonomian tidak boleh menciptakan diskriminasi dan penindasan karena perekonomian harus dikembalikan pada relasi manusia, dibangun di atas dasar etika, dan berjalan di atas prinsip keadilan. Untuk mengembalikan ke keadaan awal, muncullah suatu gerakan menggunakan paham sosialisme (gerakan sosialisme ekonomi).

Walaupun mayoritas gerakan sosialisme awal diasosiasikan dengan perlawanan terhadap kapitalisme, masih ada juga pemikiran lain yang tidak mempertentangkan keduanya bahkan menganggap sosialisme sebagai kebutuhan. Contohnya, dalam Ideas and Opinions, sebuah kumpulan essay dari salah satu pemikir terkemuka dunia karya Albert Einstein. 

Dia mengatakan "Dalam ekonomi, sarana produksi dimiliki oleh masyarakat sendiri dan dimanfaatkan dalam satu mode yang terencana. Sebuah ekonomi yang terencana, yang menyesuaikan produksi dengan kebutuhan komunitas, akan mendistribusikan pekerjaan untuk dilakukan di kalangan mereka yang mampu bekerja dan akan menjamin satu mata pencaharian bagi setiap pria,wanita, dan anak-anak. 

Selain mempromosikan kemampuan bawaannya sendiri, pendidikan individual akan berusaha untuk menimbulkan dalam dirinya satu rasa tanggung jawab untuk sesama manusia ketika kekuatan dan sukses diagungkan dalam masyarakat kita sekarang." Meskipun banyak wacana tentang sifat sosialisme dalam arti yang murni, pernyataan ini merangkum cukup ringkas idealisme di balik gerakan itu.

Pemikir pertama yang mungkin dapat dijuluki sosialis adalah Francois Noel Babeuf yang pemikiran-pemikirannya muncul selama revolusi prancis. Dia sangat memperjuangkan doktrin pertarungan kelas antara kaum modal dan buruh yang di kemudian hari diperjuangkan dengan lebih keras oleh Marxisme. 

Para pemikir sosialis setelah Babeuf ini ternyata lebih moderat dan mereka biasanya dijuluki kaum utopian socialist, seperti De Saint-Simon, Charles Fourier, dan Robert Owen. Mereka lebih moderat dalam artian tidak terlalu mengedepankan pertentangan kelas dan perjuangan kekerasan tetapi mengedepankan kerjasama daripada kompetisi.

Setelah kaum utopian ini, kemudian muncul para pemikir yang ide-idenya lebih ke arah politik, salah satunya yaitu Louis Blanc. Sebaliknya juga muncul para anarkis seperti Pierre Joseph Proudhon dan radikalis (insurrectionist) Auhuste Blanqui yang juga sangat berpengaruh di antara kaum sosialis di awal dan pertengahan abad ke-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun