Mohon tunggu...
Vox Pop

Harga Argo Go-Jek Lebih Murah dari Tarif Toilet, Order Makin Sepi

18 Desember 2017   19:18 Diperbarui: 1 Januari 2018   22:20 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PT. Go-Jek Indonesia menurunkan harga dari Rp 2.000/Kilometer menjadi Rp 1.600/kilometer, hal ini menjadi perdebatan antara pihak manajemen dengan para mitra driver. Dikutip dari Detik.com (https://news.detik.com/berita/d-3719899/tuntut-perbaikan-tarif-driver-demo-kantor-go-jek), "Tarif yang dikenakan saat ini tidak sesuai dengan kerjanya yang cukup melelahkan. Dia lantas mencontohkan bayaran untuk masuk toilet saja berkisar sekitar Rp 2.000". Pasalnya pendapatan yang didapatkan para mitra semakin menurun dan kian meresahkan.

Pada hari Kamis (9/11/2017) para mitra driver Go-Jek menggelar demo di kantor PT. Gojek Indonesia di kawasan Pasaraya, Jalan Sultan Iskandarsyah, Jakarta Selatan. Para mitra menuntut atas "ketidakmanusiawian" argo baru yang ditetapkan oleh pihak manajemen PT. Gojek Indonesia.

Setelah argo yang ditetapkan berlaku, banyak yang mengaku untuk mogok kerja dengan alasan, jika tidak ada yang bekerja maka perusahaan akan rugi besar. Dan tidak lama kemudian muncul kebijakan baru dari Gojek. Yaitu soal poin bonus yang menjadi besar, dari Rp 90.000 menjadi Rp 200.000. Memang menggiurkan, tetapi syarat untuk mendapatkan bonus tersebut menjadi sulit dimana ada "checkpoint" untuk mendapatkan bonus tersebut, berikut penjelasannya :

Poin - poin ini diakui memang sangatlah meningkat drastis dan sangat besar. Tetapi poin yang dikumpulkan juga bertambah banyak. Dan dieluhkan para driver adalah sulitnya mendapatkan order untuk mengumpulkan poin tersebut. Dicurgai peningkatan bonus perhari ini merupakan pengalihan isu atas penurunan harga yang telah dilakukan oleh PT. Gojek Indonesia.

Kami meminta pendapat dari salah satu driver yang telah lebih dari 3 bulan menjadi mitra Gojek. Rudi (bukan nama sebenarnya) telah berprofesi sebagai driver Gojek sekitar bulan Agustus, tetapi pengalamannya sebagai ojek online sudah banyak. Ia mengaku bahwa Gojek adalah pekerjaan utamanya untuk menafkahi keluarganya. Saat ditanya soal penurunan harga tarif ia mengaku bahwa rezeki sudah ada yang mengatur dan tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggan. 

"Menurut saya itu tidak jadi masalah, yang penting pelayanan dari manajemen ke kita baik, dari kita ke customer juga baik" Jawabnya. Ia menganggap bahwa harga bukanlah masalah utamanya, tetapi ordernya yang sulit adalah masalah utamanya. "Yang penting sih ordernya ditambahin aja". Saat ditanya soal poin yang berubah ia berkata bahwa hal itu cukup membantu juga dikarnakan poin yang didapatkan juga meningkat per order, tetapi hanya berlaku pada jam sibuk. "Kalo dibilang untungin ya bener juga, soalnya kan dari jam 4 sore sampe jam 8 itu kan jam sibuk, tapi balik lagi yang penting ordernya harus diperbanyak".

"Kalo saya bilang bakal ada perubahan lagi ya, soalnya kan perusahaan pasti nyari keuntungan buat mereka, jarang mikirin keuntungan buat para driver" Jawabnya saat diwawancarai didaerah stasiun pondok cina. Ia memperkirakan bahwa akan ada berubahan kebijakan lagi setelah adanya kebijakan ini. Ia juga beranggapan bahwa ada kemungkinan PT.Gojek Indonesia memiliki tujuan menaikan bonus perhari untuk mengalihkan isu penurunan harga. "Bisa jadi mas. Soalnya kan mereka (perusahaan) bisa jadi berencana untuk memperbaiki atau meninggatkan kualitas para drivernya, atau mungkin emang mengalihkan isu biar gakdidemo sama mitra".

Ketika kami menginvestigasi kasus ini kendala yang tim kami hadapi dalam investigasi ini adalah tidak dapat meminta keterangan dari pihak manajemen PT. Gojek Indonesia, serta tidak memiliki akses untuk masuk kesana. Sehingga tim kami hanya bisa meminta keterangan dari CS (Customer Service). Kami terhubung dengan seorang customer service (yang mengaku) bernama Caterine. 

Dalam penjelasannya, ia mengungkapkan bahwa turunnya harga disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang berminat menjadi mitra dan bersaing dengan perusahaan yang lain. Selain itu juga ia berpesan bahwa agar terus bersabar dan tidak terprovokasi dengan berita - berita atau kabar - kabar yang buruk mengenai Gojek. 

Dan ketika kami bertanya soal, apakah CEO Gojek Indonesia telah melakukan konfrensi pers mengenai penurunan harga, jawabannya adalah sudah. Tetapi saat kami mengecek di Google tidak ada satupun berita mengenai alasan Gojek Indonesia menurunkan harga. Hanya ada berita soal penurunan harga tahun 2015 dan demo para mitra.

Pernyataan dari Customer Service tersebut dipertanyakan karena tidak ada berita mengenai penurunan harga di tahun 2017. Dan kami masih mencari tahu dan masih mencari sumber yang lebih dapat dipercaya lagi. Selain sulitnya mencari sumber yang lebih dipercaya dan akses yang sulit, para mitra Gojek tidak ingin wajahnya difoto sebagai barang bukti. Mereka hanya ingin memberikan pendapat lewat perekam suara saja. Berita yang kami angkat masih akan terus diperdalam dengan menghadirkan sumber - sumber yang dapat dipercaya.

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun