Mohon tunggu...
2330019045 MARGARETHAKOLO
2330019045 MARGARETHAKOLO Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Raihlah bintang di langit

S1 Gizi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apakah Engkau Mencintaiku?

18 Maret 2021   13:35 Diperbarui: 18 Maret 2021   20:17 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu senja di sudut kota tua itu, duduklah sepasang kekasih, mereka itu adalah Dia dan Aku. Dalam perjumpaan itu mereka kelihatan sangat bahagia saat ada bersama seolah sudut kota tua  itu milik mereka berdua. Cerita demi cerita mereka lalui sehingga waktu pun berlalu bersama mereka. Ungkapan cinta antara mereka berdua  sangat nampak diatas  wajah yang terlihat berseri-seri.  Orang-orang  disekitar merasa sangat heran, lalu bertanya;  Mengapa sepasang kekasih ini berlarut dalam keromantisan? Apakah cerita mereka lebih bagus  dari  cerita kita?
Apakah cinta  mereka lebih berdaya guna dari cinta kita?
Pertanyaan demi pertanyaan diungkapkan oleh orang-orang disekitar.
Banyak orang masih bingung dan penasaran dengan kebahagiaan mereka, mereka malah  terlarut dalam sukacita dan kehagiaan yg mereka ungkapkan  itu. Singkat cerita sebelum perjumpaan itu diakhiri, Dia memberikan satu pertanyaan.
Apakah engkau mencintaiku tanya Dia kepadaku
 Aku menJawab  aku mencintai engkau.
Dia bertanya lagi untuk kedua kalinya ;
Apakah engkau mencintaiku?
Jawabku
Aku mencintai engkau
Dia bertanya  lagi untuk ketiga kalinya untuk memastikan apakah aku mencintai benar-benar mencintai Dia atau tidak,  dan kali ini lebih tegas;
Apakah engkau mencintai ku?

 Aku tertunduk dan mengusap air mata kesedihanku yang mengalir deras membasahi pipiku.
Dengan suara yang lantang  aku  memberi jawaban yang pasti kepada Dia; sudah sekian lama kita duduk dan tertawa bersama, Engkau pun lihat bagaimana aku tidak meninggalkanmu  sampai larut malam. Orang-orang bingung bahkan tidak habis berpikir mengapa kita duduk di sudut kota tua  ini sampai larut malam.   Bukan hanya sekarang kita duduk dan tertawa, hari-hari sebelumnya engkau lihat bahwa aku selalu datang menemuiMu.  Memang terkadang aku lalai tapi aku selalu mencari waktu untuk ada bersamamu walau hanya lewat sapaan singkat. Setelah aku mengutarakan isi hatiku, Aku berkata lagi;
"Aku mencintaimu"

Dengan tangan terbuka Dia memeluk ku dengan erat dan penuh kasih,  kemudian Dia melepaskan rangkulannya dan berkata;

 KUATKAN HATIMU, DAN PERGILAH. ENGKAU AKAN MENJUMPAI BANYAK TAWARAN YANG LEBIH NIKMAT. TAPI INGAT JANGAN SEKALI-KALI ENGKAU MENGHIANATIKU.

"Makna Penyerahan Hidup kepada yang Ilahi"

Sr. Etha Kolo, SSpS

RKZ Surabaya Jl. Diponegoro No. 51

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun