Mohon tunggu...
YUNI NUR MALITAS
YUNI NUR MALITAS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester 1 D IV Analisis kesehatan

Universitas nahdlatul ulama surabaya

Selanjutnya

Tutup

Diary

Meraih Beasiswa

14 November 2021   12:43 Diperbarui: 14 November 2021   12:49 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

MERAIH BEASISWA ( Kisah Perjalanan Mendapat Beasiswa OSC Medcom )

Saya berasal dari keluarga yang ekonominya pas-pasan, seorang anak dari buruh bangunan yang penghasilannya serba terbatas. Ibu saya menyelesaikan pendidikan terakhir hanya sampai tamat SMP, sementara pendidikan terakhir Bapak yaitu Sekolah Dasar itupun tidak sampai lulus mendapatkan ijazah. 

Namun, mereka merupakan sosok pejuang hebat yang mengajari saya cara bermimpi, meskipun prosesnya itu tidak mudah karena harus merasakan jatuh bangunnya untuk tetap bisa berkolah. Kisah ini dimulai di tahun 2020,dimana di tahun ini saya duduk di bangku kelas XII semester akhir di salah satu sekolah negeri di kota saya. 

Di tahun 2020 ini, situasi pembelajaran di sekolah maupun di Indonesia terhambat karena adanya Pandemi Covid-19 sehingga pembelajaran dilakukan secara daring. Hal ini tentu mengakibatkan kerugian, salah satunya dari segi ekonomi sehingga usaha bapak saya dalam bekerjapun menjadi terhambat dan penghasilan berkurang. 

Empat bulan berlalu, akhirnya saya lulus SMA dengan kondisi masih dalam Pandemi. saat itu saya meminta izin untuk melanjutkan sekolah ke jenjang perkuliahan melalui jalur mandiri karena untuk seleksi SNMPTN  tidak sampai lolos ke tahap akhir sedangkan untuk seleksi SBMPTN juga belum rezekinya untuk lolos padahal skor nya beda tipis untuk bisa lolos. 

Namun, tubuh saya mendadak gemetar karena pertama kalinya melihat Bapak dan Ibu tidak bisa berkata apa-apa karena merasa gagal tidak bisa membuat keinginan saya berkuliah menjadi terpenuhi. Meskipun begitu, saya yakin bahwa rencana Tuhan tidak sampa sini saja. akhirnya saya memutuskan untuk berhenti satu tahun (Gapyear ). 

Meskipun itu membuat hati merasa sedih, saya bertekad untuk mengisi waktu luang ini degan mencoba pengalaman yang baru yaitiu melamar pekerjaan di sebuah Toko untuk bekerja, itung-itung saya meringankan dan membanggakan orang tua karena bisa mendapatkan uang hasil keringat sendiri untuk berkuliah. Namun saya salah, ternyata menjalani hidup menjadi dewasa bukanlah hal yang udah bahkan dalam pekerjaanpun banyak lika-likunya. 

Mungkin tidak sedikit dari teman-teman yang megolok-olok ataupun menghina karena saya tidak bisa berkuliah seperti yang lainnya. Tetapi tak mengapa, karena dengan ini saya bisa melatih rasa sabar, bekerja keras dengan tepat dan giat. Pada pertengahan saya bekerja, saya mencari informasi dimanapun itu mengenai Beasiswa. 

Dari salah satu teman saya, dia memberi tahu adanya beasiswa full sampai sarjana yang bernama Beasiswa Online Scholarship Competition ( OSC ). 

Tanpa berfikir panjang dan restu dari orang tua, saya memutuskan untuk mendaftar di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya dengan memilih Podi D-IV Analisis Kesehatan dan mengikuti beberapa tahapan seleksi diantaranya; ujian online, seleksi berkas, wawancara, dan tes kesehatan. 

Pada awalnya saya merasa kurang percaya diri, tapi saya tidak mau melewatkan kesempatan untuk meraih beasiwa ini hanya karena merasa minder. Proses seleksinya berlangsung cukup lama kurang lebih 4 Bulan hingga tahap akhir. Pesertanya pun berjumlah ribuan orang jadi bukan hal yang mudah untuk mendapatkan beasiswanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun