Di balik layar, kata kata terangkai Keluhan pilu, dendam yang membara menumpuk didalam kepala.
Para Pecundang dalam sunyi bersembunyi,Menyalahkan dunia, menyalahkan takdir yang kejam.
Pena hitam menari diatas kertas, berderai dengan umpatan halus namun panas.Si pencundang mencari alasan, mencari pembenaran.
Kegagalan menjadi lagu yang terus berulang tiap hari, namun sayangnya si pencundang tak instrospeksi diri.
Namun, dibalik tulisan yang penuh nestapa si pencundang tak lupa memberi tulisan itu mantra berupa doa.Harap-harap terus dianginkan, nyanyian berisi keinginan terus dilangitkan.
Apakah Pecundang tak boleh bermimpi?Kiranya suatu saat tulisan itu tidak hanya terlewat begitu saja tapi berubah menjadi sesuatu yang disebut dengan sejahteraÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI