Mohon tunggu...
21_Lutfia Putri S_1A
21_Lutfia Putri S_1A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ciri Pribadi Bidan dalam Memberikan Konseling

27 November 2022   23:48 Diperbarui: 27 November 2022   23:46 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Instrumen yang paling penting yang harus dimiliki seorang Bidan dalam memberikan konseling adalah diri pribadinya sendiri. Apabila seorang Bidan mengharapkan terciptanya pertumbuhan dan perubahan dalam diri klien maka Bidan sebagai konselor harus bersedia untuk menciptakannya dalam hidupnya sendiri. Pribadi yang dimiliki Bidan sebagai konselor untuk bisa memengaruhi klien agar menuju kearah yang positif.

Bidan yang sukses memiliki citra diri yang positif dan percaya pada kemampuannya. Sebagai seorang Bidan harus dapat menjadi model bagi klien. Jika yang dicontohkan oleh Bidan adalah perilaku yang tidak konsisten, kegiatan yang tidak berani mengambil risiko dan kebohongan yang selalu menyembunyikan diri, maka klien juga akan meniru perilaku tersebut dan tidak akan dapat mempercayainya. Kondisi kesehatan psikologis seorang konselor merupakan variabel yang krusial yang bisa menentukan hasil akhir. Hanya sekedar menjadi 'orang baik' bukanlah jaminan bahwa orang akan bisa menjadi konselor yang efektif.

Beberapa hal berikut dapat dijadikan trigger bagi Bidan untuk memahami gagasan tentang sikap yang dapat membuat perubahan yang signifikan dalam hidup orang lain:

  • Konselor efektif adalah mereka yang memiliki identitas/ mengenali diri sendiri (knowing oneself)
  • Menghargai dan menaruh rasa hormat pada diri sendiri
  • Mengalami dan mengetahui dunia kliennya, namun rasa empati mereka tidak diwarnai dengan keinginan untuk memiliki (undersatnding others)
  • Mereka adalah orang-orang yang bisa menerima klien dalam kondisi apapun, bersungguh-sungguh dan jujur.
  • Mampu berkomunikasi dengan orang lain dengan menghargai adanya pengaruh budaya (relating to others)
  • Menaruh perhatian yang serius terhadap kesejahteraan orang lain
  • Menjunjung tinggi etika sebagai Bidan

Seorang Bidan tidak harus selalu memaksa diri berdampingan dengan orang lain secara emosional atau terpaksa mengambil jarak, tetapi bagaimana Bidan mampu berada bersama orang lain dan dapat menyatu dengannya. Bidan harus pernah berpengalaman sebagai klien untuk dapat mngeksplorasi diri demi meningkatkan kesadaran diri mereka. Penggalian diri diperlukan sebagai syarat pengalaman yang harus dimiliki seorang konselor sebelum memberikan konseling pada orang lain.

Sebagai contoh, ketika seorang Bidan memberi konseling pada orang lain, terkadang seorang Bidan menemui kenyataan bahwa luka-luka lama terbuka kembali dan perasaan yang tidak digali secara mendalam kembali muncul dipermukaan. Sehingga sulit bagi Bidan sebagai konselor untuk menghadapi depresi seorang klien karena dirinya sendiri gagal mengambil kesimpulan bagaimana ia bisa lolos dari depresinya sendiri. 

Seorang Bidan harus mampu menghadapi penghalang-penghalang yang ada hubungannya dengan kesendirian, kekuatan, maut, seksualitas, hubungan kerabat, dan sebagainya. Namun hal ini tidak berarti bahwa Bidan harus bebas dari konflik sebelum memberikan konseling pada orang lain, tetapi maksudnya adalah seorang Bidan harus sadar apa sebenarnya konflik-konflik ini dan sampai seberapa jauh konflik itu mungkin mempengaruhi kinerjanya sebagai konselor.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun