Mohon tunggu...
Charvienli Pudji Merzhindi
Charvienli Pudji Merzhindi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Menulis untuk ilmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Benarkah Masa Orientasi Anak adalah Masa Membantu Orangtua

13 November 2022   06:37 Diperbarui: 13 November 2022   06:48 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saya memiliki keponakan yang usianya 3 tahun, ia sangat kepo terhadap apa yang dilakukan oleh orang disekitarnya. Seringkali ketika ibunya sedang memasak di dapur, tiba-tiba dia membuka pintu dapur dan sibuk melontarkan pertanyaan-pertanyaannya "ibu sedang apa?" "ibu kenapa itu warna merah?" "ibu aku mau mencoba mengaduk boleh?" "ibu aku saja yang memotong wortel" dan ibunya pun memperbolehkan anaknya untuk membantunya. Secara tidak langsung kepedulian dan rasa ingin tahu yang tinggi, yang sedang dialami oleh anak usia dini inilah sebagai masa-masa emosi proposial berkembang. 

Darimana kita bisa mengetahui bahwa itu emosi proposial? anak usia dini yang sudah bisa menolong teman sebaya, membantu orang disekitarnya dan dirasa anak usia dini sudah mampu memberikan bantuannya terhadap lingkungan sekitarnya. Melalui hal tersebutlah, mengajarkan anak usia dini untuk saling tolong menolong terhadap sesama dan menjadi bahan dasar penanaman moral baik pada anak usia dini.

Apa itu perilaku proposial?

Perilaku proposial itu merupakan suatu bentuk karakter yang ditunjukkan oleh sikap tolong menolong, kepedulian, memberikan manfaat pada sekitar, menjaga hubungan yang harmonis terhadap sekitar, menghibur orang lain. 

Arifin (2015) mengungkapkan bahwa, perilaku proposial ialah tindakan yang memiliki akibat sosial yang bernilai positif, yang memiliki tujuan bagi kesejahteraan orang lain baik secara fisik maupun psikologisnya, dan perilaku proposial ini merupakan tindakan yang banyak sekali memberikan keuntungan bagi orang lain daripada dirinya sendiri. Robert A. Baron mengungkapan dalam bukunya "Psikologi Sosial" bahwa perilaku proposial merupakan suatu tindakan tolong menolong yang menguntungkan orang lain tanpa seseorang tersebut itu harus menyediakan keuntungan secara langsung pada orang yang melakukan tindakan tersebut, dan mungkin saja akan melibatkan suatu resiko bagi orang yang menolong.

Darimana kita bisa mengetahui perilaku proposial itu naik atau turun?

Perilaku proposial akan berkembang seiring bertambahnya usia seseorang. Kemampuan seseorang dalam berempati menentukan perkembangan dari perilaku proposial seseorang tersebut akan naik atau turun. Tingkatan empati dari tindakan membantu orang lain yang mengalami kesulitan dan memberikan manfaat yang baik untuk sekitar. Faktor lingkungan juga menjadi pendukung, bagaimana tidak? karena perkembangan atau peningkatan perilaku proposial seseorang itu dapat dilihat dari segi bagaimana lingkungan sosialnya, dengan siapa ia bersosialisasi. Sehingga hal tersebut menjadi pengaruh besar dalam berklasifikasian perkembangan pola perilaku proposial seseorang.

Dari usia berapa kita dapat mengetahui perilaku proposial ini muncul?

Dalam penelitian longitudinal yang dilakukan oleh Eisenberg, perilaku proposial dapat dilihat sejak subjek (penolong/pemberi bantuan) itu berusia 4-5 tahun sampai dengan usia 20 tahun. Santrock (2007) menarik kesimpulan bahwa perilaku proposial ini bersifat stabil mulai dari masa kanak-kanak awal smapai dengan masa dewasa awal. 

Masa yang paling kursial untuk pembentukan karakter atau perilaku proposial seseorang adalah pada masa kanak-kanak. Apabila seseorang berhasil melakukan atau berhasil menumbuhkan perilaku proposial yang baik pada usia ini, maka akan memberikan dampat positif ketika seseorang tersebut menginjak usia dewasa dan otomatis ketika dewasa ia memiliki kualitas proposial yang baik juga.

Apa pentingnya perilaku proposial bagi anak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun