Mohon tunggu...
Charvienli Pudji Merzhindi
Charvienli Pudji Merzhindi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Menulis untuk ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hubungan Emosi dengan Otak

18 Mei 2022   23:00 Diperbarui: 18 Mei 2022   23:05 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Amarah seseorang akan muncul apabila kita merasakan sesuatu yang membuat perasaan kita bergejolak. Perasaan yang berjalan tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan pastinya akan menimbulkan kekacauan. Kekacauan yang dimaksud ini ialah emosional sesaat.

Emosi itu bagian dari diri seseorang dalam mengekspresikan apa yang ia rasakan. Emosi juga dapat dikatakan sebagai penyampaian informasi terkait apa yang tidak bisa diterima oleh seseorang. 

Perlu diketahui bahwa perasaan juga memiliki hubungan pada penyampaian emosi, bagaimana tidak berhubungan? seseorang saja menyampaikan rasanya tentu menggunakan emosional didalamnya. 

Seperti yang sudah diketahui bahwa emosi merupakan penggambaran penyampaian perasaan dan juga menjadi kekuatan pendorong dari banyaknya perilaku manusia. Perlu apa tidak sih kita mengetahui asal dari emosi? jawabannya sangat perlu. 

Nah pertanyaan selanjutnya nih, apa manfaatnya jika kita sudah mengetahui emosi itu terbentuk? pastinya dalam artikel kali ini kita akan membahas keseluruhan hal yang berkaitan dengan emosi, mulai dari hubungan antara otak dan emosi manusia, mengutamakan berpikir atau emosi terlebih dulu, dan kemudian bagaimana hormon manusia itu dapat mempengaruhi emosi yang tersampaikan?

Layaknya baterai yang membutuhkan pengisian daya untuk penggunaan yang berkelanjutan, otak juga seperti itu dalam pemerolehan emosi. Otak akan menghubungkan perasaan dalam emosi, apa sih sebenarnya maksud dari perkataan tersebut? jadi begini, otak memiliki hubungan dalam mendekteksi pesan-pesan yang telah ditangkapnya. 

Kemudian otak akan memprosesnya lalu akan melepaskan hormon stres adrenalin dan kortisol yang berfungsi memberikan persiapan bagi diri manusia untuk memberontak apa yang terjadi. 

Dan apabila ketika otak mendeteksi sesuatu yang baik atau bermanfaat, maka kebalikan itu berlaku seperti ini otak melepaskan dopamin, oksitosin atau seratonin yang berfungsi memberikan perilaku yang sesuai dengan keadaan yang terjadi. 

Untuk menjawab berpikir atau emosi dulu, kita akan memperhatikan hubungan dari perasaan dengan emosi. Jadi, wilayah perasaan yang dimiliki otak ini menjadi hal yang pertama daripada berpikir. 

Sehingga menyebabkan reaksi dari otak bagian perasaan cukup kuat yang membuat perilaku serta mendominasi pola pikir kita menjadi tidak rasional atau dapat dikatakan emosi menjadi pencuri kesadaran otak kita. Yang mengakibatkan banyak sekali respon emosional otak terjadi secara tidak sadar, namun pemikiran juga mempengaruhi emosi. 

Cara untuk mengendalikan emosi bagaimana sih? dengan pemikiran secara sadar, emosi akan bermain dengan perannya dalam memahami serta mengatur melalui pikiran dan perilaku manusia, sehingga dapat membantu manusia untuk mengambil kendali otak, untuk mencapai tujuan kita yakni pengendalian emosi melalui perasaan dan pemikiran secara sadar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun