Generasi Muda Harus Berani Mengambil Keputusan

Ini kali pertama saya menulis sebuah artikel,mungkin judul artikel saya kali ini sudah tidak tabu lagi didengar.... 

Saya menuliskan artikel ini berdasarkan keadaan kisah nyata dari kehidupan saya juga dari lingkungan disekitar saya. Dilingkungan dimana saya berada banyak anak muda yang punya banyak potensi dalam diri mereka masing-masing namun mereka tidak menggali lebih dalam lagi potensi dalam diri mereka karena faktor keberanian yang menghambat mereka. 

Berbagi sedikit cerita dari kehidupan saya,saya merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara,saya yang dilahirkan dari keluarga yang sederhana membuat saya memacu diri saya untuk bisa membantu kehidupan keluarga saya.. 

diusia 18 tahun saya memulai usaha kecil-kecilan saya bermodalkan youtube dan tekad saja,saya sebenarnya tidak berani dan takut jika nantinya usaha saya ini gagal bahkan bisa saja saya merugi. Dengan segala pertimbangan yang ada saya memutuskan untuk jualan Salad buah dan kentang panggang. 

Dluar dugaan saya sebulan saja saya bisa mengembalikan modal yang saya pinjam dari Ibu saya dan saya mendapatkan profit dari usaha saya terseebut, mungkin bagi sebagian orang keuntungan yang saya dapatkan tidak seberapa tapi sekecil atau sebesar apapun keuntungan yang saya dapatkan saya bersyukur atas usaha kerja keras saya dibantu dengan Doa dari orangtua. 

Usaha saya tidak saya teruskan dikarenakan kesibukan dikampus dan kegiatan pelayanan yang begitu banyak memutuskan saya untuk vakum entahlah berapa lama..

Tahun 2016 saya mengikuti 2 ajang tingkat Provinsi,dari ke-2 event tersebut saya belum dipercayakan Tuhan untuk menyabet gelar apapun,alhasil saya merasa minder untuk mengikuti next event lagi,so why?saya trauma dan saya tidak berani lagi mengikuti event atau ajang pencarian duta. 

Setahun saya vakum dari banyaknya ajang pencarian duta akhirnya ditahun 2018 saya memutuskan berjanji pada diri sendiri tidak akan vakum lagi dan akan mengikuti ajang pencarian Duta Bahasa dan kembali lagi saya gagal,disini saya merasa dilema saya yang sudah terlanjur kecewa tetapi disisi lain saya sudah berjanji dengan diri saya sendiri untuk tidak takut lagi terhadap kegagalan yang ada. 

Dipenghujung tahun 2018 saya mengikuti pemilihan Duta Kampus dan Puji Tuhan saya mendapatkan gelar Putri Pasar Modal dan saya menjadi satu-satunya finalis yang diutus untuk ketingkat Nasional mewakili kampus saya,I'm so excited!! 

Tahun 2019 saya memutuskan untuk menjadi driver disalah satu taxi online, keputusan yang sebenarnya resikonya besar karena saya perempuan harus mengantar customer yang kebanyakan kaum lelaki, bermodalkan keberanian dan Doa saya memutuskan untuk mengambil profesi ini walaupun awalnya tidak direstui oleh orangtua saya karena saya merupakan anak perempuan satu-satunya yang tinggal dirumah bersama orangtua setelah kakak perempuan saya menikah dan memutuskan untuk tinggal dengan suaminya. 

Teman-teman saya juga banyak melontarkan berbagai pertanyaan kesaya, satu diantaranya "kiapa so ngana mo mancari?kurang so ngana pe doi jajan ngana pe mama jakase?"(bahasa daerah manado) artinya 'kenapa kamu mau bekerja?apa kurang uang jajan yang dikasih ibumu?'