Mohon tunggu...
Mochamad Rendi Nanda
Mochamad Rendi Nanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ekonomi Syariah Universitas MUhammadiyah Yogyakarta

Suka membaca dan kadang-kadang menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keistimewaan Perempuan yang Jarang Dilihat Kaum Patriarki

4 Desember 2022   17:40 Diperbarui: 4 Desember 2022   17:44 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sistem patriarki yang mendominasi kebudayaan manusia menyebabkan munculnya ketidakadilan gender yang mempengaruhi beberapa aspek kehidupan manusia. Maskulin mempunyai banyak peran dibeberapa ranah publik seperti politik,sosial,ekonomi, dan lain sebagainnya. Hal tersebut menjadikan maskulin menyangka bahwa dirinya adalah manusia yang supperior, manusia yang kuat, manusia yang mengetahui segalanya dibanding dengan perempuan yang hanya dianggap manusia kelas 2 yang bodoh kemudian hanya mampu bekerja di dapur-sumur-kasur.

Keterbatasan peran perempuan akibat budaya patriarki mengakibatkan perempuan terikat dan terdiskriminasi. Ketimpangan peran laki-laki dan perempuan ini merupakan salah satu hambatan struktural yang menghalangi individu untuk memiliki akses yang sama dalam masyarakat. Selain itu, akibat dari kebijakan pemerintah yang selama ini tidak memperhatikan kebutuhan perempuan, seringkali membuat perempuan menjadi korban dari kebijakan tersebut. Pertimbangan sejarah dan budaya memposisikan perempuan sebagai pihak yang tunduk pada relasi kuasa patriarki, baik secara personal maupun melalui tatanan negara.

Lebih dari semua stigma yang berakar dalam budaya patriarki bahwa perempuan tempatnya hanya di Sumur-Dapur-Kasur. Sumur menyatakan bahwa pekerjaan perempuan itu didalam rumah saja ia mencuci pakaian suami dan anak yang capek setelah melakukan pekerjaan dan pendidikan, Dapur memberi arti perempuan harus pandai memasak agar disenangi dan dicintai pasangan, Kasur memberi makna perempuan hanya bertugas melayani suami yang kapan ketika suami membutuhkannya perempuan harus siap bagaimanapun keadaanya.

Pekerjaan perempuan adalah tanggungjawab besar, tak jarang perempuan bekerja di dua tempat sekaligus seperti dirumah dan dikantor ataupun lain sebagainnya. Hal tersebut sering dimaknai negatif dari kalangan patriarki yang seakan-akan takut bahwa maskulin akan kalah kehebatan dan kecerdasannya dengan feminin, yang seakan takut bahwa upah/gaji seorang perempuan lebih banyak dibanding laki-laki yang diwajibkan memberikan nafkah kepada keluargannya. Perempuan adalah makhluk yang istimewa ia pantas disetarakan dengan laki-laki dan tak jarang orang menomer satukannya.

Mengenali budaya patriarki

Patriarki merupakan pandangan yang membuat laki-laki lebih unggul dari perempuan. Secara antropologis digunakan untuk menunjukkan status sosiologis anggota masyarakat laki-laki yang cenderung memegang kekuasaan. Patriarki adalah sebuah sistem sosial  yang  menempatkan  laki-laki sebagai sosok otoritas  utama  yang sentral dalam organisasi sosial. Posisi laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan dalam segala aspek kehidupan sosial, budaya dan ekonomi. (Pinem, 2009:42)

Patriarki adalah suatu konsep yang digunakan dalam ilmu-ilmu sosial, khususnya dalam kajian antropologi dan feminis tentang pembagian kekuasaan antara laki-laki dan perempuan, dimana laki-laki lebih unggul dalam satu atau lebih hal, seperti: Dalam penentuan keturunan (keturunan eksklusif patrilineal dan ketertelusuran nama), hak kesulungan, otonomi pribadi dalam hubungan sosial, partisipasi dalam status publik dan politik atau dalam agama atau dalam berbagai pekerjaan laki-laki dan perempuan ditentukan berdasarkan pembagian kerja khusus gender.

Pengertian lainnya mengemukakan patriarki adalah sistem sosial hubungan gender yang di dalamnya terdapat ketidaksetaraan gender.  Laki-laki  bermonopoli  akan seluruh peran. (Manurun, dkk. 2002: 131). Sedangkan budaya patriarki adalah budaya di mana laki-laki memiliki status yang lebih tinggi daripada perempuan. Dalam budaya ini terlihat jelas perbedaan tugas dan peran perempuan dan laki-laki dalam kehidupan sosial, terutama dalam keluarga. Budaya patriarki menimbulkan perbedaan perilaku, kedudukan dan wewenang laki-laki dan perempuan dalam masyarakat secara turun-temurun, yang kemudian menjadi hirarki gender. Budaya patriarki bukan berarti hanya laki-laki saja tapi menyangkut beberapa pihak yang mendukung dominasi kekuasaan laki-laki kemudian menimbulkan berbagai macam kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan.

Islam  bukan  agama  patriarki. Semua  manusia  adalah  setara  dan berasal dari sumber yang satu yaitu Allah  swt,  yang  membedakan  di antara manusia hanyalah prestasi dan kualitas  takwa.  Sebagaimana  yang tercantum  dalam  Alquran  surat  al-Dzariyat  51:  56  yang  artinya:  Dan aku  tidak  menciptakan  jin  dan manusia  melainkan  supaya  mereka mengabdi kepada-Ku. (Mulia, 2014b:32). Islam tidak mengajarkan bahwa kedudukan wanita lebih rendah daripada pria. Islam mengajarkan bahwa ketika seorang wanita menikah, pria yang menjadi suaminya bertanggung jawab atas dirinya. Islam sangat menghormati wanita karena sebaik-baik pria muslim adalah mereka yang berbuat baik kepada istrinya. Islam sangat memuliakan wanita muslimah. Anda tidak berkewajiban mencari nafkah. Alih-alih menggambarkan perempuan sebagai sosok yang lemah dan menjadi beban bagi laki-laki, ini merupakan penghormatan Islam terhadap perempuan dalam kaitannya dengan peran penting mereka dalam rumah tangga keluarga.

Perempuan adalah makhluk yang istimewa 

            Beberapa kalangan menganggap perempuan adalah makhluk yang lemah, tak berdaya, dan tak memiliki kuasa. Siapa yang mengatakan perempuan makhluk yang lemah? Apakah yang mengatakan tersebut pernah melakukan pekerjaan perempuan yang mulai dari pagi hari hingga malam hari bahkan pekerjaan yang tidak terbatas? Apakah yang meng olok-olok perempuan dengan perkataan lemah pernah bekerja mengurus anak dan dikantor maupun instansi lain guna untuk mencukupi kebutuhannya? Pada realitasnya perempuan adalah makhluk yang hebat,cerdas dan istimewa. Dilingkup kampus tak jarang kita temui tenaga pengajar perempuan, diwilayah perbankan tak jarang kita jumpai petugas yang bekerja diperbankan, bahkan diranah sosial lainnya banyak peran perempuan yang luar biasa dan istimewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun