Mohon tunggu...
Loretta Tifani
Loretta Tifani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Palangka Raya

Seorang mahasiswa yang ingin terus belajar dan menyukai tantangan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kebijakan Pengurangan BBM Bersubsidi, Apakah Keputusan yang Tepat?

29 November 2022   02:31 Diperbarui: 29 November 2022   02:45 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kebijakan fiskal merupakan kebijakan ekonomi yang berkaitan dengan penerimaan pemerintah. Bentuk penerimaan ini adalah pajak bersih yang diperoleh dari sektor rumah tangga. Pajak ini digunakan pemerintah untuk membiayai pengeluaran yang disebabkan oleh kegiatan pemerintahan. 

Lebih jelasnya, kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berasal dari pemerintah yang mempengaruhi perekonomian melalui perubahan pengeluaran dan penerimaan pemerintah. Pemasukan yang diatur utamanya melalui pajak, dan pengeluaran yakni berupa anggaran yang dikeluarkan untuk menunjang program pemerintah.

Salah satu kebijakan fiskal yang diterapkan pemerintah yakni kebijakan pengurangan BBM bersubsidi. BBM subsidi merupakan bahan bakar minyak yang dibantu pemerintah melalui penggunaan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Jumlah BBM ini terbatas sesuai dengan kuota dan harganya ditetapkan oleh pemerintah. 

Selain itu, harga BBM bersubsidi ini berbeda di setiap daerah. BBM bersubsidi terbagi atas Biosolar dan Pertalite. Kebijakan pengurangan BBM dimaksudkan untuk agar bantuan yang diberikan lebih tepat sasaran. 

Hasil pengurangan subsidi BBM akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur transportasi publik yang nyaman, aman, dan murah, sehingga masyarakat akan terdorong beralih dari mobil pribadi ke angkutan umum. Dengan begitu, kemacetan dan kesemerawutan lalu-lintas bisa dikurangi. 

Selain itu, hasil pengurangan subsidi BBM ini akan digunakan untuk pembangunan sektor pendidikan dan kesehatan yang dampaknya akan langsung dirasakan oleh masyarakat. 

Adanya kebijakan pengurangan subsidi BBM akan sangat membantu dalam mengurangi beban keuangan negara. Hal ini juga merupakan penyesuaian untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap BBM bersubsidi di tengah kenaikan harga minyak dunia. 

Selain itu, adanya kebijakan pengurangan BBM bersubsidi ini dikarenakan ketika diberlakukannya BBM bersubsidi yang dikhususkan untuk kalangan menengah ke bawah, masih banyak kalangan atas bahkan pejabat yang juga menggunakannya. 

Sehingga tujuan adanya BBM bersubsidi yang dimaksudkan untuk menyejahterakan masyarakat miskin dan kurang mampu menjadi disalahgunakan. Harga BBM yang terlalu murah juga menyebabkan kecenderungan orang lebih boros energi sehingga semakin tidak ramah pada lingkungan.

            Lantas, apa dampak negatif kebijakan pengurangan BBM bersubsidi?

Tentunya hal ini akan memengaruhi sektor perekonomian yang lain, seperti kenaikan harga kebutuhan pokok, tarif transportasi, bahkan harga BBM yang terus meningkat. Tidak semua usaha bisa menaikkan harga barang dan jasa yang diproduksinya karena konsumen tentu akan mengurangi konsumsinya jika harga naik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun