Mohon tunggu...
Loretta Tifani
Loretta Tifani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Palangka Raya

Seorang mahasiswa yang ingin terus belajar dan menyukai tantangan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatnya Pendapatan Nasional Pasca Covid-19, Apa Saja Faktor Pendorongnya?

8 November 2022   12:45 Diperbarui: 8 November 2022   12:52 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia telah dilanda wabah virus Covid-19. Tahun 2020 merupakan puncak tertinggi penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. Penyebaran virus Covid-19 di Indonesia telah menimbulkan dampak yang sangat merugikan bagi negara Indonesia, salah satunya dalam segi perekonomian. Perekonomian yang memburuk akibat pandemi Covid-19 juga ikut menurunkan pendapatan nasional negara Indonesia. Akibatnya, Indonesia masuk ke dalam kategori menengah ke bawah dalam hal pendapatan negara. Pendapatan nasional yang menurun salah satunya disebabkan oleh melambatnya kegiatan produksi yang diakibatkan terbatasnya suplai bahan baku impor dan pembatasan kegiatan produksi akibat Covid-19, serta menurunnya daya beli masyarakat. Selain itu, pendapatan nasional yang menurun juga disebabkan oleh beberapa faktor seperti adanya kebijakan PSBB, dan terjadinya PHK besar-besaran oleh perusahaan karena perusahaan mengalami kerugian di masa pandemi.

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di sebuah negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode. Biasanya, satu periode dalam pendapatan nasional adalah satu tahun.

Pendapatan nasional memiliki beberapa manfaat, diantaranya :

  • Mendapat informasi tentang tingkat kemakmuran masyarakat, misalnya untuk mengetahui kualitas hidup masyarakat, hingga standar hidup pada lingkungan masyarakat tersebut yang dapat memengaruhi tingkat ekonomi negara tersebut.
  • Membandingkan kinerja ekonomi dalam berbagai sektor hingga daerah, yaitu untuk mengetahui dengan jelas sektor ekonomi yang lebih maju, begitu pula sebaliknya. Selain itu, akan terlihat daerah mana yang lebih maju atau baik kinerja ekonominya. Dan daerah mana yang ekonominya standar, serta daerah mana yang kinerja ekonominya malah merosot.
  • Membantu pemerintah mengukur perubahan dan melakukan evaluasi yang terjadi, dimana evaluasi yang pemerintah lakukan menyangkut tentang kebijakan ekonomi yang selama ini telah diterapkan. Selain itu, manfaat ini juga akan membantu pemerintah untuk melihat perubahan apa yang terjadi dalam negaranya, terutama pada sektor ekonomi. Itulah sebabnya pemerintah dapat melihat perubahan ekonomi pada negaranya dengan mudah.
  • Mengetahui pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya, dimana tentunya perhitungan pendapatan nasional ini akan pemerintah lakukan setiap tahunnya. Dengan begitu, secara tidak langsung dapat membantu pemerintah untuk mengetahui bagaiman pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Apakah membaik, standar, atau terpuruk. Dengan mengetahui pertumbuhan ekonomi ini setiap tahunnya, maka dapat membantu pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan ekonomi yang ada selama ini. Tidak hanya itu saja, pemerintah juga akan lebih mampu untuk membuat kebijakan baru agar dapat memperbaiki pertumbuhan ekonomi pada negara mereka.
  • Mengetahui pengeluaran negara, dimana hal ini akan memungkinkan pemerintah mengetahui jumlah pengeluaran yang negara lakukan dalam satu periode atau satu tahun. Ketika mengetahui pengeluaran negara, maka ahli ekonomi bisa menentukan bahwa negara tersebut apakah bisa melakukan pengeluaran yang terlalu banyak atau sebaliknya. Selain itu, juga menyarankan berbagai kebijakan yang lebih baik lagi.
  • Membandingkan pertumbuhan ekonomi negara, dimana dengan melakukan penghitungan pendapatan nasional kita bisa membandingkan pertumbuhan ekonomi dari negara satu dengan negara yang lainnya. Tidak hanya dari sisi keuntungan saja, namun juga dari jumlah pendapatan, dan sebagainya.

Setelah mengalami penurunan ekonomi pada tahun 2020, BPJS mencatat ekonomi Indonesia pada tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 3,69 persen (quartal-to-quartal) dari triwulan sebelumnya. Ya, Indonesia mampu bangkit dari keterpurukan ekonomi. Lalu apa faktor pendorong peningkatan ekonomi di Indonesia pada tahun 2021? Peningkatan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 ini diantaranya didorong oleh peningkatan kinerja ekspor dimana  pada tahun 2021, ekspor mengalami pemulihan yang kencang akibat permintaan barang-barang ekspor Indonesia tinggi tahun lalu. Selanjutnya peningkatan ekonomi didorong oleh konsumsi rumah tangga, investasi, dan konsumsi pemerintah. Perbaikan ekonomi ini menunjukkan bahwa Indonesia berhasil bangkit setelah mengalami tekanan selama beberapa triwulan terakhir akibat Covid-19. Selain itu, dalam APBN tahun 2021, pemerintah telah menetapkan empat dasar kebijakan yang berlaku. Keempat kebijakan tersebut, diantaranya :

  • Penanganan kesehatan, yang menitikberatkan pada vaksinasi COVID-19 dan anggaran yang akan dialokasikan untuk penguatan sarana dan prasarana kesehatan, laboratorium penelitian dan pengembangannya yang sangat diperlukan.
  • Perlindungan sosial, dimana pemerintah akan fokus untuk memberikan perlindungan sosial khususnya untuk kelompok yang rentan dan kurang mampu.
  • Pemulihan ekonomi, dialokasikan dalam bentuk pemberian dukungan yang lebih besar untuk dunia usaha, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah.
  • Reformasi struktural, dimana pemerintah akan membangun dasar yang lebih kuat melalui reformasi struktural bidang kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial, dan berbagai bidang lainnya.

Selain itu, faktor pendorong peningkatan pendapatan nasional di Indonesia tahun 2021, diantaranya industri pengolahan dimana akan dapat memperluas lapangan pekerjaan dan memberikan kesempatan kerja. Selanjutnya, faktor pendorong peningkatan pendapatan nasional di Indonesia tahun 2021, yaitu konsumsi. Konsumsi yang dilakukan oleh rumah tangga keluarga, perusahaan, dan negara akan menyebabkan terjadinya proses produksi dan distribusi yang akan memberikan pemasukan yang besar untuk pendapatan suatu negara. Dan faktor pendorong yang terakhir yaitu investasi. Investasi memiliki hubungan positif dengan pendapatan nasional, dimana saat investasi naik, maka pendapatan nasional akan naik, begitu pula sebaliknya, saat investasi turun maka pendapatan nasional akan ikut turun. Ketika pengusaha atau individu atau pemerintah melakukan investasi, maka akan ada sejumlah modal yang akan ditanam, ada sejumlah pembelian barang modal (yang tidak dikonsumsi), tetapi digunakan untuk produksi, sehingga dapat memacu produktivitas untuk menghasilkan barang dan jasa.

            Perhitungan pendapatan nasional dilakukan dengan 3 cara, diantaranya :

1. Pendekatan Pengeluaran

Cara ini cukup mudah karena hanya perlu menjumlahkan seluruh pengeluaran dari berbagai sektor ekonomi seperti rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri suatu negara selama satu tahun. Pengeluaran yang dimaksudkan dalam pendekatan pengeluaran bisa mencakup konsumsi, investasi, pemerintah, ekspor, dan impor.

2. Pendekatan Produksi

Cara menghitung pendapatan nasional dapat dilakukan dengan pendekatan produksi. Pendekatan ini dapat dipahami sebagai kegiatan untuk menciptakan suatu barang atau jasa yang memiliki nilai tambah. Cara menghitungnya dapat dilakukan dengan menjumlahkan nilai tambah dari seluruh sektor produksi selama satu tahun.

3. Pendekatan Pendapatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun